• Monday, 15 February 2016
  • Ngasiran
  • 0

Berbeda dengan orang perkotaan, masalah yang dihadapi umat Buddha di pedesaan lebih pelik dan butuh waktu lebih panjang untuk mengatasinya, yaitu masalah ekonomi dan pendidikan. Rendahnya akses terhadap pendidikan membuat umat Buddha di pedesaan banyak yang bermatapencaharian sebagai petani dan buruh tani secara tradisional.

Anak muda Buddhis yang tidak mau bertani merantau ke kota untuk mendapat penghasilan setelah lulus sekolah, sedangkan yang tersisa tinggal di desa adalah orang tua dan anak-anak. Inilah salah satu faktor yang menyebabkan desa-desa Buddhis kurang berkembang.

Berkaca dari situlah beberapa lembaga Buddhis dalam melakukan pembinaan mulai berfokus pada peningkatan ekonomi umat melalui program-program pemberdayaan.

Salah satunya adalah Keluarga Buddhis Theravada Indonesia (KBTI). Dalam acara pembekalan kepala vihara se-Jawa Tengah yang diselenggarakan di Vihara Tanah Putih Semarang beberapa waktu lalu, Sukhitta Dewi sebagai pengurus daerah Wanita Theravada Indonesia (Wandani), menjelaskan bahwa Wandani Jawa Tengah telah banyak melakukan pemberdayaan ekonomi umat, namun baru sebatas memfasilitasi pelatihan keterampilan.

“Wandani telah beberapa kali melakukan pelatihan keterampilan, seperti merias, merangkai bunga dan penyuluhan kesehatan yang sudah berjalan di beberapa kabupaten, seperti Pati, Jepara, Semarang, dan Temanggung,” ujar Sukhitta Dewi.

Selain itu, Wandani juga sedang melakukan pendataan potensi masing-masing daerah yang bisa dikembangkan. “Program Wandani Jawa Tengah adalah tukar produk. Contoh, kalau wilayah Pati adalah daerah pesisir pantai, jadi umat mempunyai produksi garam, bisa disetor ke pengurus cabang. Nanti pengurus cabang akan menjual ke cabang lain. Begitu juga dengan daerah Getasan (Semarang) yang sudah memanfaatkan lahan vihara untuk menanam sayuran organik, bisa dijual ke tempat lain. Selain untuk meningkatkan ekonomi umat, program ini juga bisa membiayai kegiatan organisasi,” jelasnya.

Bukan hanya Wandani, Jing Oei Wan Giem, ketua Pemuda Theravada Indonesia (Patria) Jawa Tengah juga mengaku telah melakukan beberapa kegiatan pemberdayaan umat Buddha di berbagai daerah, salah satunya adalah pelatihan membuat kue.

Menurut wanita yang akrab dipanggil Jing Jing ini, pelatihan membuat dan menjual kue diadakan untuk membiayai kegiatan organisasi. “Pada saat itu Patria Jawa Tengah mau buat kegiatan tapi tidak membunyai uang, jadi saya mengajak teman-teman untuk membuat kue dan dijual melalui sistem PO (mencari orderan baru dibikin). Kebetulan saya sendiri suka masak dan membuat kue,” ujar Jing Jing.

Berawal dari situlah kemudian Jing Jing bersama dengan Patria membuat kursus memasak yang dibimbing oleh Jing Jing sendiri, dan uang hasil kursus digunakan untuk membiayai kegiatan-kegiatan Patria.

20160215 Inilah Contoh Pemberdayaan Ekonomi Umat Buddha 2 20160215 Inilah Contoh Pemberdayaan Ekonomi Umat Buddha 3

Setelah berhasil membuat pelatihan di Semarang, Jing-jing kemudian melakukan pelatihan di berbagai daerah, seperti Temanggung dan Salatiga. “Saya berpikir kalau kita mau kreatif membuat sesuatu pasti bisa memperoleh pendapatan, baik untuk membiayai keperluan pribadi maupun organisasi,” ujarnya.

Menurut Jing Jing, umat Buddha di berbagai daerah antusias dalam mengikuti pelatihan, bahkan ada beberapa umat yang membuka usaha membuat snack. “Terutama umat Salatiga sangat antusias, setiap satu bulan sekali diadakan pelatihan di Salatiga,” ujarnya.

Namun tidak semua program pemberdayaan ekonomi umat berhasil. Sebelumnya Jing Jing mengaku pernah membuat pelatihan pembuatan piring dari lidi (besek) yang bekerjasama dengan Vihara Magha Dhamma Salatiga, namun tidak berjalan dengan baik.

“Saya sudah bantu mencarikan pesanan, bahkan sudah mendapat dua kali pesanan yang cukup banyak, namun mereka tidak mau mencoba untuk membuat. Alasannya susah lah. Kalau menurut saya sih, daya juang mereka kurang,” jelasnya.

Menutup perbincangan, Jing Jing berharap, umat Buddha di pedesaan bisa melatih keterampilan dan meningkatkan kualitas diri yang nantinya dapat meningkatkan ekonomi keluarga dan organisasi.

=================

Ayo Bantu Buddhazine

Buddhazine adalah media komunitas Buddhis di Indonesia. Kami bekerja dengan prinsip dan standar jurnalisme. Kami tidak dibiayai oleh iklan. Oleh sebab itu, kami membuka donasi untuk kegiatan operasional kami. Jika anda merasa berita-berita kami penting. Mari bordonasi melalui Bank Mandiri KCP. Temanggung 1850001602363 Yayasan Cahaya Bodhi Nusantara