Dr. Hudaya Kandahjaya menjelaskan bahwa dari catatan Yijing—biksu pengelana dari Tiongkok yang selama tinggal di Sriwijaya bekerja dan belajar di bawah bimbingan Sakyakirti—orang di seluruh dunia lalu mengenal nama Mahabiksu Sakyakirti.
“Dari perspektif Yijing, Sakyakirti adalah tokoh yang sangat signifikan, yang menguasai banyak sekali ajaran Buddha, termasuk ajaran-ajaran yang diturunkan oleh Dignaga (tentang hetuwidya), Asanga (tentang Yogacara), Nagarjuna (tentang sunyata), dan Sanghabhadra (tentang Sarwastiwada).”
“Menurut Yijing, Sakyakirti adalah salah satu di antara lima Guru Dharma paling dihormati pada masa itu, yang membuat Yijing memuji tingginya tingkat keilmuan agama Buddha di Sriwijaya dan menganjurkan para rahib Tiongkok yang hendak pergi ke India untuk belajar dulu di sini,” demikian penjelasan Dr. Hudaya.
Selanjutnya Dr. Hudaya juga mengungkap kaitan Mahabiksu Sakyakirti dengan prasasti Talang Tuo. “Persinggahan Yijing di Sriwijaya sepulangnya dari Nalanda terjadi kira-kira pada tahun atau setahun setelah prasasti Talang Tuo ditulis.
Prasasti Talang Tuo berbahasa Melayu Kuno dan bertanggal 684 M. Prasasti ini ditemukan di Palembang pada tahun 1920. Jadi, mengingat tanggal prasasti dan isinya yang sarat oleh ajaran-ajaran luhur, maka sangat boleh jadi bila penggubah tulisan di prasasti Talang Tuo yang diperintah oleh raja Sriwijaya, Punta Hyang Sri Jayanasa, itu adalah Sakyakirti.”
“Dengan tersedianya sumber-sumber baru berkaitan dengan Sang Hyang Kamahayanikan, sekarang lebih mudah bagi kita untuk mengatakan bahwa prasasti Talang Tuo berisi banyak konsep-konsep yang serupa dengan petunjuk yang tercatat dalam Sang Hyang Kamahayanikan.”
Dr. Hudaya juga menyampaikan bahwa karyanya yang terbaru, yaitu buku berjudul “Tiada Dharma Mendua – Kajian dan Terjemahan Sang Hyang Kamahayanikan” baru saja diterbitkan oleh Penerbit Karaniya. Semoga buku tersebut akan menambah wawasan kita semua.
Wihara Sakyakirti bekerja sama dengan Penerbit Karaniya menggelar seminar ilmiah “Mahabiksu Sakyakirti dan Muaro Jambi serta Peninggalan Ajarannya” di Yello Hotel, Jalan Jenderal Sudirman, Jambi, Rabu (19/10/2022) pagi.
Seminar menghadirkan pembicara Dr. Hudaya Kandahjaya, salah satu peneliti Borobudur terbaik di dunia, dengan moderator Dr. Heru Suherman Lim, kepala Prodi S2 Sekolah Tinggi Ilmu Agama Buddha (STIAB) Smaratungga. Tampak hadir perwakilan dari Association of the Indonesian Tours and Travel Agencies (ASITA) Jambi dan para undangan lainnya.
Rudy Zhang selaku ketua panitia mengatakan seminar ini akan menjadi sarana belajar bagi semua pihak yang hadir. “Semoga seminar hari ini membawa manfaat, karena selama ini kita tahu Candi Muaro Jambi adalah satu kawasan yang luar biasa sekali.
Tamu dari berbagai belahan dunia datang, dari Nepal, Bhutan, India, bahkan dari Eropa berkunjung ke Candi Muaro Jambi. Kita yang di lokal mungkin malah banyak yang kurang mengenal. Jadi, dengan adanya seminar-seminar seperti ini, semoga akan meningkatkan pengetahuan kita tentang Candi Muaro Jambi,” harap Rudy Zhang.
Agus Widiatmoko selaku kepala Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jambi menyambut baik dilaksanakannya seminar yang digagas Wihara Sakyakirti. Ia meminta dukungan semua pihak untuk mendukung pelestarian candi Muaro Jambi.
“Kami tidak punya motivasi cari ini cari itu, kami ingin membesarkan (Candi Muaro Jambi) saja. Mohon dukungannya, kita bareng-bareng, ini pekerjaan kita semua.
Kawasan candi luar biasa luas, kami tahun ini membuka empat candi dan harus selesai tahun ini. Ini tidak main-main,” ujar Agus Widiatmoko.
Seminar ilmiah ini dihadiri oleh perwakilan dari DPD ASITA (Association of the Indonesian Tours and Travel Agencies) Jambi, DPD ASTINDO (Asosiasi Perusahaan Penjual Tiket Penerbangan Indonesia) Jambi, BPD PHRI (Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia) Jambi, DPD HPI (Himpunan Pramuwisata Indonesia) Jambi, TACB (Team Ahli Cagar Budaya) Prov. Jambi, Kaprodi Fakultas Arkeologi Universitas Jambi, DPD ASPPI (Asosiasi Pelaku Pariwisata Indonesia) Jambi, Dinas Pariwisata Prov. Jambi, Ketua DPD WALUBI Jambi, Ketua PD Permabudhi Jambi, Pimpinan dan Kepala Wihara se-Prov Jambi, DPD Gemabudhi Jambi, serta Perhimpunan Mahasiswa Buddhis Jambi.
=================
Ayo Bantu Buddhazine
Buddhazine adalah media komunitas Buddhis di Indonesia. Kami bekerja dengan prinsip dan standar jurnalisme. Kami tidak dibiayai oleh iklan. Oleh sebab itu, kami membuka donasi untuk kegiatan operasional kami. Jika anda merasa berita-berita kami penting. Mari bordonasi melalui Bank Mandiri KCP. Temanggung 1850001602363 Yayasan Cahaya Bodhi Nusantara