Pusdiklat Catra Jinadhammo menyelenggarakan serangkaian upacara abhiseka untuk memulai pendirian catra di Rumah Catra, Magelang pada Jumat-Minggu (28-30/4). Upacara diikuti oleh beberapa umat Buddha yang mendukung pendirian catra serta beberapa donatur.
Puja dipimpin oleh Simdha Getok Rinpoche VII, seorang anggota Sangha dari Biara Shechen, Tradisi Buddhisme Tibet silsilah Nyingma sekaligus pendiri Yayasan Orgyen Pema Indonesia.
Upacara juga dihadiri empat Lama yang datang bersama Simdha Getok Rinpoche VII yaitu Lama Geleg Gyatso, Lama Nyima Gyaltsen, Lama Dawa Gyalpo, dan Lama Dorje. Sementara satu bhikkhu dari Indonesia yang hadir yaitu Bhante Ditti Sampanno, Kepala Pusdiklat Catra Jinadhammo.
Bhante Ditti Sampanno menyampaikan bahwa catra yang akan didirikan didatangkan langsung dari China setinggi 12 meter.
“Saat ini catra masih berapa di pelataran Borobudur, tingginya sekitar 12 meter dan didatangkan langsung dari China.
Catra tersebut adalah replika catra yang dulu pernah terpasang di atas stupa induk Candi Borobudur. Rencananya catra akan didirikan di bagian taman Rumah Catra, yang dimulai dengan upacara abhiseka atau puja ini,” jelas bhante.
Di hari pertama,
rangkaian puja dimulai dengan Puja Konsekrasi Bumi dilanjutkan dengan Puja 21 Tara Zabtik Drolma sampai hari kedua. Di hari ketiga dilakukan Puja Guru Padmasambhava Konchog Chidu.
Sekretaris Yayasan Orgyen Pema Indonesia sekaligus penerjemah kegiatan Dharma Rinpoche di Indonesia, Jaeson Spencer (Gyurme Chodrak) menjelaskan bahwa kehadiran Rinpoche dalam upacara puja di Rumah Catra adalah di luar jadwal tahunan Rinpoche di Indonesia.
“Rinpoche biasanya akan hadir untuk serangkaian aktivitas Dharma di beberapa kota di Indonesia. Dalam setiap tahun biasanya beliau akan berada di Indonesia selama kurang lebih dua bulan. Kunjungannya kali ini adalah di luar jadwal tahunan beliau.
Dalam kunjungan kali ini hanya untuk kegiatan persiapan pembangunan stupa di Bali (selama beberapa hari), kemudian melakukan peziarahan dan doa di Candi Borobudur dan Candi Mendut. Tetapi kemudian ada permintaan para umat yang akan mengurus pembangunan monumen catra, akhirnya Rinpoche bersama para Lama melakukan rangkaian puja selama tiga hari di Catra Jinadhammo ini,” papar Jaeson.
Salah satu esensi
dalam upacara ini adalah puja kepada Bhagavati Arya Tara yang disebut Zabtik Drolma. Jaeson menjelaskan, Zabtik Drolma atau “Esensi Mendalam Tara” merupakan praktik dari Bhagavati Arya Tara yang mendalam dan lengkap. Praktik ini merupakan Terma yang ditemukan oleh Terton Agung Chokgyur Dechen Lingpa.
Zabtik Drolma sendiri terbagi menjadi praktik luar, dalam, dan rahasia. Dari tiga praktik tersebut, praktik luar Zabtik Drolma yang dikenal dengan nama “Esensi Dari Kedua Akumulasi” adalah praktik yang mencakup empat persembahan mandala dan pengulangan pujian kepada 21 perwujudan Bhagavati Arya Tara.
Bhagavati Arya Tara sendiri adalah perwujudan dari aktivitas welas asih para Buddha yang sangat cepat dalam membantu para makhluk untuk mengatasi penderitaan mereka.
Praktik Tara dengan 4 persembahan mandala adalah praktik yang sangat efektif dan cepat dalam mengumpulkan kebajikan dan menghalau segala jenis rintangan yang mengganggu kehidupan seseorang, serta mewujudkan segala harapan dan aspirasi yang baik.
Sementara untuk puja Guru Padmasambhava Konchok Chidu, Jaeson menambahkan adalah sebuah “kumpulan” atau “seri” berisi Ajaran yang sangat luas dan mendalam.
Praktik Konchok Chidu mencakup Trimula (Tiga Akar) secara keseluruhan, yaitu Guru Padmasambhava, Dewa (Yidam) Guru Dragpo, dan Dakini Simhamukha, serta empat aktivitas tercerahkan.
“Praktik ini mengandung berkah dan kekuatan yang luar biasa di mana ketika praktik ini dilakukan, maka ia akan menciptakan suatu kondisi yang menguntungkan bagi lingkungan di sekitarnya untuk menumbuhkan kesejahteraan dan kedamaian.
Praktik ini akan membuat dua jenis akumulasi akan meningkat bagaikan bintang di angkasa. Kehidupan, akumulasi, bodhicitta, dan kebijaksanaannya akan meningkat tanpa batas,” imbuh Jaeson.
=================
Ayo Bantu Buddhazine
Buddhazine adalah media komunitas Buddhis di Indonesia. Kami bekerja dengan prinsip dan standar jurnalisme. Kami tidak dibiayai oleh iklan. Oleh sebab itu, kami membuka donasi untuk kegiatan operasional kami. Jika anda merasa berita-berita kami penting. Mari bordonasi melalui Bank Mandiri KCP. Temanggung 1850001602363 Yayasan Cahaya Bodhi Nusantara