• Thursday, 21 February 2019
  • Setiya Wahyuni
  • 0

Minggu (17/02), umat Wihara Giri Kusala, Kudus, berkumpul di halaman wihara. Ada pemandangan yang berbeda pada hari itu. Karena biasanya hanya anak-anak yang datang untuk Sekolah Minggu. Sekitar pukul 10:30 WIB, empat mobil dan beberapa motor datang dan parkir di jalan samping wihara.

Mereka adalah seorang suster bersama rombongan umat Gereja Katholik ST Yohanes Evangelista. Umat wihara bergegas menyambut tamu. Keramahan dari kedua pihak menjadi pemandangan yang menyejukkan hati dan menambah hangat suasana.

Terlihat tamu duduk menikmati suasana pegunungan yang disuguhkan di luar Wihara Giri Kusala. Setelah cukup beristirahat dari perjalanan panjang, tamu dan umat wihara makan bersama di halaman wihara yang telah disiapkan oleh ibu-ibu wandani sejak pagi.

Setelah acara ramah tamah selesai, kemudian semua berkumpul di dalam dan teras vihara untuk mendengarkan  sambutan dari perwakilan umat Gereja Katholik ST Yohanes Evangelista, Ketua Wihara Giri Kusala, dan Kepala desa Rahtawu yang turut hadir dalam acara ini. Kegiatan ini juga melibatkan dua orang Babinsa dan seorang Polisi.

Dalam sambutannya, pihak umat Gereja Katholik ST Yohanes Evangelista menyampaikan bahwa maksud kedatangannya adalah untuk menjalin hubungan kekeluargaan antara umat Katholik dan Buddha di Kota Kudus. Namun, tujuan utamanya adalah untuk melakukan bakti sosial dengan memberikan bantuan bibit pohon alpukat kepada umat Buddha dan warga Desa Rahtawu.

Desa Rahtawu dipilih karena desa ini berada di daerah pegunungan, sehingga pemberian bibit dimaksudkan untuk melestarikan lingkungan dan mencegah terjadinya bencana alam. Bakti sosial yang dilakukan merupakan salah satu rangkaian kegiatan menyongsong ulang tahun Gereja Katholik Santo Yohanes Evangelista yang ke 80 tahun.

Pitono selaku Ketua Wihara Giri Kusala menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya atas bantuan yang diberikan. Pitono juga menyampaikan bahwa umat Buddha wihara Giri Kusala juga ikut berkontribusi dalam menjaga kelestarian alam dengan cara melepas hewan berupa ikan dan burung (Fangshen).

Sugiyono selaku Kepala Desa Rahtawu juga turut menyampaikan rasa terima kasihnya. Ia sangat bangga karena walaupun semua yang hadir berasal dari agama berbeda, namun dapat bersatu secara harmonis dalam menjaga dan melestarikan lingkungan.

Selanjutnya  penyerahan bibit secara simbolis kepada Kepala Desa dan Ketua wihara serta foto bersama. Bibit ditanam secara simbolis di beberapa lahan warga. Bibit lainnya dibagikan kepada umat Wihara Giri Kusala dan warga sekitar.

Kegiatan penanaman bibit secara simbolis menjadi akhir dari rangkaian kegiatan bakti sosial. Rombongan umat Gereja ST Yohanes lalu berpamitan dan mengucapkan terima kasih atas sambutan yang sangat hangat dari umat Buddha Wihara Giri Kusala. Kedua pihak juga menyampaikan harapan agar hubungan kerjasama tidak hanya berhenti pada kegiatan ini saja melainkan dapat terus berlanjut dan dapat melakukan kegiatan bersama lagi.

=================

Ayo Bantu Buddhazine

Buddhazine adalah media komunitas Buddhis di Indonesia. Kami bekerja dengan prinsip dan standar jurnalisme. Kami tidak dibiayai oleh iklan. Oleh sebab itu, kami membuka donasi untuk kegiatan operasional kami. Jika anda merasa berita-berita kami penting. Mari bordonasi melalui Bank Mandiri KCP. Temanggung 1850001602363 Yayasan Cahaya Bodhi Nusantara