Ngasiran | Saturday, 16 July 2016 10.46 AM News
Ngasiran
Untuk menyambut hari Asadha 2560 BE/2016, kembali digelar Indonesia Tipitaka Chanting (ITC) di Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah. Ini adalah tahun kedua digelarnya pembacaan ulang kitab suci Tipitaka Pali, yang kali ini juga digelar di Taman Lumbini, komplek Candi Borobudur tanggal 15-17 Juli 2016. Acara diikuti oleh puluhan bhikkhu dari berbagai negara dan sekitar 700 umat Buddha dari berbagai daerah di Indonesia.
Selain pembacaan ulang Tipitaka, dibarengi juga dengan program atthasila yang diikuti oleh para umat Buddha. “Pembacaan ulang Tipitaka yang merupakan ajaran Buddha adalah upaya untuk melestarikan Dhamma yang tertulis dalam Tipitaka Pali. Namun yang lebih menarik, selain pembacaan Tipitaka Pali, acara ini juga diikuti dengan latihan atthasila umat Buddha,” ujar Bhikkhu Dhammakaro, ketua panitia.
Dengan adanya program atthasila ini, Bhikkhu Dhammakaro berharap, selain pelafalan kitab suci, umat Buddha juga dapat mempraktikkan ajaran Buddha dengan benar. “Ini adalah bentuk peran aktif Sangha Theravada Indonesia dalam melestarikan, memantapkan, pengamalan, dan praktik Dhamma,” jelas Bhante.
Sementara itu, Bhiksu Badraruci, Sekretaris Jenderal Konferensi Agung Sangha Indonesia (KASI), melontarkan pujian kepada Sangha Theravada Indonesia (STI) yang menyelenggarakan acara ini.
“Ini adalah upaya yang luar biasa bajik yang dilakukan umat Buddha. Sebuah kegiatan yang kaya makna, membaca ulang kembali ajaran Buddha di tempat bersejarah umat Buddha, Candi Agung Borobudur yang merupakan mandala pencerahan manusia,” ujar Bhiksu Badraruci.
Menurut Bhiksu Badraruci, dalam filsafat Buddhisme mempunyai dua makna, yaitu teks dan praktik Dhamma, “Pembacaan teks kitab suci, tidak mempunyai banyak makna tanpa didasari dengan penghayatan dan praktik Dhamma. Dengan penghayatan dan praktik Dhamma akan mampu melengkapi pelafalan kitab suci ini.”
“Ajaran Buddha harus dijadikan instruksi pribadi dalam batin kita masing-masing. Indonesia Tipitaka Chanting dan Asadha Puja adalah momentum penegas kembali bahwa ajaran Buddha yang ditulis dalam teks kitab suci dapat mengatasi penderitaan manusia,” ia melanjutkan.
Indonesia Tipitaka Chanting diselenggarakan selama tiga hari, dan akan diakhiri dengan perayaan Asadha Agung di pelataran Candi Borobudur.
Setelah melalui proses selama 9 tahun, BuddhaZine kini telah berpayung hukum dengan naungan Yayasan Cahaya Bodhi Nusantara. Kami berkantor di Dusun Krecek, Temanggung. Dengan yayasan ini kami berharap bisa mengembangkan Buddhadharma bersama Anda dan segenap masyarakat dusun.
Kami meyakini bahwa salah satu pondasi Buddhadharma terletak di masyarakat yang menjadikan nilai-nilai ajaran Buddha dan kearifan budaya sebagai elemen kehidupan.
Anda dapat bergabung bersama kami dengan berdana di:
Yayasan Cahaya Bodhi Nusantara
Bank Mandiri
185-00-0160-236-3
KCP Temanggung