Guru Zen paling berpengaruh di dunia, Thich Nhat Hanh, meninggal dunia Sabtu, 22 Januari 2022, pada usia 95 tahun. Biksu Buddha Vietnam yang menyebarkan pesan-pesan perdamaian, kasih sayang dan anti kekerasan ini meninggal di kediamannya di Kuil Tu Hieu di Hue, Vietnam.
Berita meninggalnya diumumkan oleh organisasi biaranya, Plum Village. Sejak tahun 2014, dia menderita pendarahan otak parah. Akibatnya dia tidak dapat berbicara, hanya berkomunikasi melalui gerakan.
Thich Nhat Hanh lahir sebagai Nguyen Xuan Bao di Hue pada 11 Oktober 1926. Ia bergabung dengan biara Zen pada usia 16 tahun dan belajar agama Buddha di sana sebagai pemula. Setelah ditahbiskan pada tahun 1949, ia mengambil nama Dharma Thich Nhat Hanh. Thich adalah nama keluarga kehormatan yang digunakan oleh biksu dan biksuni Vietnam. Bagi para pengikutnya ia dikenal sebagai Thay, atau guru.
Pada awal 1960-an, ia mendirikan Youth for Social Services, sebuah organisasi bantuan akar rumput di Vietnam Selatan saat itu. Ia membangun kembali desa-desa yang dibom, mendirikan sekolah, mendirikan pusat kesehatan dan menyatukan kembali keluarga-keluarga yang kehilangan tempat tinggal akibat perang.
Sebagai reaksi terhadap perang di Vietnam, Thay mendirikan gerakan Engaged Buddhism. Tujuannya menerapkan ajaran Buddha pada penderitaan dunia nyata. Baik yang disebabkan oleh perang, ketidakadilan sosial, dan penindasan politik.
“Kami ingin menawarkan pandangan yang baru – suatu agama Buddha yang dapat bertindak sebagai rakit, untuk menyelamatkan seluruh negara dari kondisi keputusasaan terhadap konflik, perpecahan, dan perang,” kenangnya.
Thich Nhat Hanh tinggal di Perancis ketika pemerintah Vietnam Selatan menolak izinnya untuk kembali dari luar negeri setelah penandatanganan Kesepakatan Perdamaian Paris pada 1973. Dia tidak dapat kembali ke Vietnam sampai tahun 2005, ketika pemerintah Komunis mengizinkannya untuk mengajar, berlatih, dan bepergian ke seluruh negeri. Aktivisme antiperangnya terus dilanjutkannya di berbagai negara di dunia.
Thay merupakan tokoh yang berpengaruh di berbagai negara. Dia pernah ke Indonesia pada tahun 2010 untuk memimpin retret “the miracle of mindfulnes” di Bogor, “morning peace walk” di Borobudur, dan mengunjungi beberapa tempat penting di Indonesia. [MM]
=================
Ayo Bantu Buddhazine
Buddhazine adalah media komunitas Buddhis di Indonesia. Kami bekerja dengan prinsip dan standar jurnalisme. Kami tidak dibiayai oleh iklan. Oleh sebab itu, kami membuka donasi untuk kegiatan operasional kami. Jika anda merasa berita-berita kami penting. Mari bordonasi melalui Bank Mandiri KCP. Temanggung 1850001602363 Yayasan Cahaya Bodhi Nusantara