Pulau Bali yang indah tak henti-hentinya disinggahi wisatawan dari segala penjuru dunia. Sayangnya tidak sedikit kawasan pantai dan laut di Bali yang terlihat kotor bahkan tercemar oleh sampah-sampah para wisatawan.
Sampah yang biasanya berserakan di antaranya berupa sampah plastik yang terdiri dari kantong kresek, kantong plastik, pembungkus makanan ringan, botol minuman, botol air mineral, dan sampah lain yang sulit terurai. Hal ini dapat membahayakan biota di laut serta menurunkan minat para wisatawan untuk berkunjung ke Bali.
Himpunan Mahasiswa Buddhis Indonesia (HIKMAHBUDHI) Kota Denpasar terpanggil untuk melakukan kerja sosial membersihkan pantai di Desa Serangan, Denpasar pada Minggu (17/4).
Kegiatan kerja sosial pembersihan pantai Serangan ini diikuti juga oleh Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) cabang Denpasar, Kesatuan Mahasiswa Hindu Dharma Indonesia (KMHDI) cabang Badung, Young On Top Bali (YOT Bali), Sobat Bumi Bali (SOBI Bali), Green Student Community Bali (GSC), Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia (PSMTI) Bali, Sekber PMVBI Bali, dan beberapa siswa-siswi SMP Negeri 11 Denpasar.
Bersih-bersih ini dilakukan bukan semata-mata agar pantai terlihat bersih dan semakin banyak wisatawan kemudian berkunjung ke sana, tetapi lebih menitikberatkan pada menimbulkan kesadaran kepada stakeholder, khususnya generasi muda agar tergugah untuk lebih peduli dan peka terhadap lingkungan sekitar, terlebih di kawasan pantai. Seluruh relawan sepakat bahwa kegiatan ini adalah untuk kepentingan bersama dan untuk keberlangsungan hidup bersama.
Bersih-bersih dimulai pukul 06.00 WITA. Dimulai dari para relawan mengisi daftar hadir sekaligus pembagian alat pelindung berupa sarung tangan dan masker kepada tiap relawan untuk digunakan pada saat membersihkan sampah-sampah yang ada di pantai tersebut.
Selain membersihkan sampah-sampah yang berserakan di pantai, para relawan juga memberikan edukasi dan penyadaran akan pentingnya menjaga kebersihan pantai kepada masyarakat sekitar dan juga para wisatawan di sana. Para relawan juga menghimbau restoran yang ada di sana untuk tidak membuang sampah sembarangan.
HIKMAHBUDHI Kota Denpasar sengaja memilih pantai ini sebagai sasaran kerja sosial karena kondisi sampahnya yang cukup memprihatinkan. Kegiatan menjaga lingkungan ini juga dianggap sebagai Dhamma yang dipraktikkan dalam kehidupan sehari-hari. Sebab jika kegiatan ini dilakukan secara terus-menerus akan bermanfaat untuk semua makhluk. Juga, alam perlu cinta kasih (metta) dari manusia sebagai timbal balik dari apa yang telah diberikan alam untuk manusia.
=================
Ayo Bantu Buddhazine
Buddhazine adalah media komunitas Buddhis di Indonesia. Kami bekerja dengan prinsip dan standar jurnalisme. Kami tidak dibiayai oleh iklan. Oleh sebab itu, kami membuka donasi untuk kegiatan operasional kami. Jika anda merasa berita-berita kami penting. Mari bordonasi melalui Bank Mandiri KCP. Temanggung 1850001602363 Yayasan Cahaya Bodhi Nusantara