• Sunday, 21 August 2022
  • Ngasiran
  • 0

Asosiasi Dosen Agama Buddha Indonesia (ADABI) melakukan uji coba jalur Dharmayatra Candi Mendut, Pawon, dan Borobudur. Kegiatan yang diikuti oleh 50 orang yang terdiri dari dosen beberapa kampus buddhis, pejabat Ditjen Bimas Buddha, serta perwakilan umat Buddha beberapa vihara ini dilakukan pada Sabtu, (20/8).

Bagi umat Buddha, istilah Dharmayatra dapat diartikan kunjungan napak tilas ke tempat-tempat suci agama Buddha. Dharmayatra berasal dari dua kata, yaitu dharma berarti ‘kebenaran’, dan yatra berarti ‘di tempat mana’. Sehingga Dharmayatra memiliki arti ‘tempat yang berhubungan dengan kebenaran (Dharma)’. 

Uji coba jalur Dharmayatra Candi Mendut, Pawon, dan Borobudur ini merupakan Participatory Action Research (PAR) kerjasama antara Ditjen Bimas Buddha dan ADABI.  

Sayit, Kasubdit Pendidikan Tinggi Agama Buddha menjelaskan, hasil dari penelitian nantinya akan menjadi panduan dharmayatra ke Candi Mendut, Borobudur, dan Pawon. “Nantinya hasil dari penelitian ini akan kami bukukan, kami cetak dan dijadikan sebagai panduan umat Buddha untuk dharmayatra candi,” tutur Sayit. 

Dharmayatra dimulai dari Candi Mendut. Peserta laki-laki mengenakan kemeja putih, jarik batik motif buddhis, dan blangkon. Sementara itu, peserta perempuan mengenakan kebaya berwarna putih dengan bawahan jarik batik buddhis. 

Pada pukul 7.30 WIB para peserta berbaris rapi di kaki Candi Mendut. Dengan dipimpin oleh Bhante Dittisampano, mereka membacakan sutra dan gatha puja candi. Setelah melakukan puja, para peserta melakukan pradaksina mengelilingi Candi Mendut sebanyak tiga kali dengan khidmat. 

Selesai dari pradaksina di Candi Mendut peserta jalan kaki menuju Candi Pawon. Terik matahari yang sudah beranjak naik seperti tidak menyurutkan semangat peserta untuk menuju Candi Sojiwan. Perjalanan dari Candi Mendut melewati jalan raya dan jalanan kampung homestay Borobudur. 

Perjalanan dari Candi Mendut sampai Borobudur ditempuh dengan waktu sekitar 20 menit. Sampai di Candi Pawon, para peserta juga melakukan pradaksina sebanyak tiga kali mengelilingi candi. Selesai dari Candi Pawon, perjalanan dilanjutkan ke Candi Borobudur. Sayangnya, di Candi Borobudur mereka tidak bisa melakukan pradaksina karena sedang ada proyek perbaikan halaman candi. [MM]

=================

Ayo Bantu Buddhazine

Buddhazine adalah media komunitas Buddhis di Indonesia. Kami bekerja dengan prinsip dan standar jurnalisme. Kami tidak dibiayai oleh iklan. Oleh sebab itu, kami membuka donasi untuk kegiatan operasional kami. Jika anda merasa berita-berita kami penting. Mari bordonasi melalui Bank Mandiri KCP. Temanggung 1850001602363 Yayasan Cahaya Bodhi Nusantara

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *