• Sunday, 13 September 2020
  • Sasanasena Hansen
  • 0

Judul diatas merupakan sebuah materi pidato yang disampaikan oleh tokoh Hindu India bernama Swami Vivekananda (aka Swamiji) pada 26 September 1893. Kala itu, Swamiji berkesempatan untuk menyampaikan sebuah pidato di hadapan Parlemen Agama-Agama Dunia yang diadakan di Chicago. Dalam pidatonya, beliau menunjukkan opininya bahwa “agama Buddha sesungguhnya adalah penyempurnaan agama Hindu”.

Sebagai delegasi yang mewakili agama Hindu India, Swamiji – yang dikenal pula sebagai ‘neo-Vedanti’, dalam pidatonya di Parlemen menegaskan kenyataan bahwa Buddha merupakan sosok yang telah dipuja di berbagai negara seperti Tiongkok, Jepang dan Sri Lanka dan ajaran Buddha merupakan sebuah praktek keagamaan.

Ini berdasarkan pengalamannya sendiri ketika memulai perjalanan dari India ke Amerika Serikat dengan kapal pada Mei 1893. Dalam perjalanannya, kapal yang ditumpangi Swamiji berlabuh di Tiongkok, Jepang dan Kanada.

Lebih lanjut, beliau menjelaskan bahwa agama Buddha adalah anak agama Hindu yang memberontak. Keduanya memiliki akar yang sama dan Buddha Gautama adalah seorang Hindu yang menemukan kebenaran-kebenaran tersembunyi dalam Veda.

Menurutnya, ajaran Buddha bukanlah sesuatu hal yang baru dan berakar dari naskah-naskah Veda, dan Buddha Gautama adalah orang pertama yang memulai konversi (tindakan pindah agama) di dunia.

Swamiji juga menjelaskan alasan mengapa agama Buddha tidak dapat bertahan di tanah kelahirannya sendiri, India. Hal ini dikarenakan filosofi buddhis bertabrakan dengan tradisi India, utamanya bagi kaum Brahmana, yang tidak menginginkan perubahan.

Swamiji dalam pidatonya juga menyebutkan hal ini sebagai sebuah kehilangan besar bagi India. Separasi antara umat Buddha dan kaum brahmana ini menjadi sebab keruntuhan India. Itulah mengapa India menjadi tanah jajahan selama 1000 tahun kemudian.

Dalam kesimpulannya, Swamiji berpendapat bahwa agama Buddha adalah penyempurnaan agama Hindu dan oleh karenanya umat Buddha terikat dengan “otak dan filosofi brahmana” selain menjadi inti dari agama Hindu. Dengan demikian, agama Hindu tidak dapat hidup tanpa agama Buddha dan demikian pula sebaliknya.

=================

Ayo Bantu Buddhazine

Buddhazine adalah media komunitas Buddhis di Indonesia. Kami bekerja dengan prinsip dan standar jurnalisme. Kami tidak dibiayai oleh iklan. Oleh sebab itu, kami membuka donasi untuk kegiatan operasional kami. Jika anda merasa berita-berita kami penting. Mari bordonasi melalui Bank Mandiri KCP. Temanggung 1850001602363 Yayasan Cahaya Bodhi Nusantara

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *