• Tuesday, 11 October 2016
  • Sutar Soemitro
  • 0

Setelah sekitar dua tahun lowong, posisi Direktur Urusan dan Pendidikan Agama Buddha Ditjen Bimas Buddha Kementerian Agama RI akhirnya terisi pada Senin (10/10). Supriyadi yang sebelumnya menjabat sebagai Kasubdit Perguruan Tinggi resmi dilantik menjadi Direktur Urusan dan Pendidikan Agama Buddha oleh Menteri Agama RI, Lukman Hakim Saifudin di Gedung Kementerian Agama RI, Jl. Lapangan Banteng Jakarta bersama 18 pejabat Eselon II lainnya di lingkungan Kementerian Agama.

Seperti dilansir situs resmi Ditjen Bimas Buddha, Supriyadi terpilih setelah melalui proses seleksi. “Seleksi jabatan pada dasarnya bukan untuk persaingan terbuka dalam ambisi mengejar jabatan hingga merusak solidaritas organisasi. Seleksi jabatan bertujuan untuk mendapatkan kandidat terbaik,” tegas Menteri Agama.

“Perlu direnungkan bahwa tidak ada jabatan yang abadi, karena sewaktu-waktu jabatan bisa berhenti dan diganti; tetapi karakter, sifat amanah, kejujuran, kebersahajaan, tanggung jawab dan akhlak mulia seorang pejabat akan membekas dan selalu dikenang. Jangan menodai jabatan yang tidak kekal ini dengan kecurangan, kesewenang-wenangan terhadap bawahan atau rekan kerja dan perilaku yang tidak amanah,” pesan Menteri Agama.

Supriyadi lahir di Kudus. Ia pernah menjabat sebagai Pembimas Buddha DKI Jakarta, Kabag Keuangan dan Umum yang terkenal disiplin dan tegas. Banyak harapan dan program yang ditunggu-tunggu, khususnya urusan agama Buddha dan pendidikan.

Di sela-sela pelantikan Supriyadi menyampaikan ungkapan syukur karena mendapat amanah dari Menteri Agama. “Saya tadi sudah berkoordinasi dengan Sekretaris Ditjen Bimas Buddha, Pak Caliadi bahwa dalam waktu dekat akan mengumpulkan tokoh agama,” kata Supriyadi.

Supriyadi mencermati kegiatan yang dilaksanakan oleh Direktorat Urusan dan Pendidikan Agama Buddha masih terdapat beberapa kegiatan yang belum memenuhi harapan masyarakat. “Untuk itu kita perlu sinergi dalam merumuskan kebijakan,” tegasnya.

Program utama dan pertama yang menjadi prioritasnya adalah secepatnya akan mengundang semua majelis dan tokoh umat Buddha untuk memaparkan perencanaan anggaran tahun 2017 agar dapat menyerap aspirasi masyarakat.

Di akhir perbincangan, Supriyadi sempat mengutip ajaran guru Agung Buddha Gotama yang senantiasa diingatkan oleh Bhikkhu Pannyavaro, “Hal buruk yang belum dilakukan, jangan dilakukan; hal buruk yang pernah dilakukan, segera tinggalkan, jangan dilakukan. Hal baik yang belum dilakukan, segera lakukan; dan hal baik yang pernah dilakukan, teruskan untuk dilakukan.”

Sementara itu posisi Dirjen Bimas Buddha yang masih lowong setelah Dasikin tersangkut kasus hukum, saat ini masih dirangkap oleh Sekretaris Jenderal Kementerian Agama Nur Syam sebagai Plt. Dirjen Bimas Buddha. (bimasbuddha.kemenag.go.id)

=================

Ayo Bantu Buddhazine

Buddhazine adalah media komunitas Buddhis di Indonesia. Kami bekerja dengan prinsip dan standar jurnalisme. Kami tidak dibiayai oleh iklan. Oleh sebab itu, kami membuka donasi untuk kegiatan operasional kami. Jika anda merasa berita-berita kami penting. Mari bordonasi melalui Bank Mandiri KCP. Temanggung 1850001602363 Yayasan Cahaya Bodhi Nusantara