• Tuesday, 31 May 2016
  • Rendy Arifin
  • 0

Perayaan Waisak tahun ini terbilang sangat meriah. Seperti tahun-tahun sebelumnya, selain diadakan di vihara, perayaan Waisak juga diadakan di sekolah, kampus, mal, gedung pertemuan, dan bahkan lembaga pemasyarakatan atau yang dikenal dengan sebutan lapas.

Beberapa tahun ini, tentu sudah tidak asing ketika Anda mendengar adanya sebuah pembinaan rohani untuk warga binaan beragama Buddha di dalam sebuah lapas. Himpunan Mahasiswa Buddhis Indonesia (HIKMAHBUDHI) Cabang Kota Tangerang selaku koordinator dalam pembinaan rohani warga binaan beragama Buddha di Lapas Kelas II Pemuda Tangerang tidak mau melewatkan kesempatan untuk mengadakan perayaan Waisak tahun ini.

Handanu selaku Kasi Pembinaan Lapas Pemuda Tangerang juga menyambut baik berbagai kegiatan rohani yang dilakukan di dalam lapas ini guna meningkatkan kualitas batin para warga binaan sehingga membuat mereka menjadi lebih baik.

Tidak jauh berbeda dengan tahun lalu, perayaan Waisak tahun ini juga dikemas dengan sederhana tanpa menghilangkan nilai edukasi dan makna dari Tri Suci Waisak tersebut. Perayaan yang diadakan pada hari Sabtu, 28 Mei 2016 ini mendapat sambutan yang antusias. Sekurangnya 50 orang hadir dalam perayaan Waisak tersebut.

Perayaan tersebut dimulai kurang lebih pukul 10 pagi dan dihadiri oleh Bhikkhu Ratanadhiro dan Samanera Sutasoma. Di dalam ceramahnya, Bhikkhu Ratanadhiro menyampaikan tentang tiga peristiwa penting di dalam Hari Waisak, yaitu kelahiran Pangeran Siddharta, Pangeran Siddharta meninggalkan keduniawian dan pergi menemukan jalan kebenaran sampai akhirnya mencapai penerangan sempurna menjadi Buddha, dan yang terakhir adalah wafatnya Buddha (parinibbana).

20160531 Warga Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Pemuda Tangerang pun Ikut Merayakan Waisak 3 20160531 Warga Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Pemuda Tangerang pun Ikut Merayakan Waisak 2

Selain ketiga hal itu, Bhikkhu Ratanadhiro juga menyampaikan mengajak para warga binaan untuk menjadikan lapas sebagai tempat pendidikan. “Para bhikkhu menjalankan kehidupan suci, kami jauh dari keluarga. Begitu juga dengan kalian, jauh dari keluarga. Gunakanlah kesempatan saat ini untuk berbuat baik, tebarkan cinta kasih kepada sesama,” ujar bhante yang saat ini berdiam di Vihara Dharma Ratna, Tangerang.

Sesuai dengan nama vihara yang ada di dalam lapas tersebut, Vihara Kusala Cetana, maka diharapkan warga binaan dapat mengkondisikan kehendak-kehendak yang baik sesuai dengan ajaran Buddha. Kegiatan ini selesai kurang lebih pukul 11.30 WIB dan ditutup dengan makan bersama dengan warga binaan.

=================

Ayo Bantu Buddhazine

Buddhazine adalah media komunitas Buddhis di Indonesia. Kami bekerja dengan prinsip dan standar jurnalisme. Kami tidak dibiayai oleh iklan. Oleh sebab itu, kami membuka donasi untuk kegiatan operasional kami. Jika anda merasa berita-berita kami penting. Mari bordonasi melalui Bank Mandiri KCP. Temanggung 1850001602363 Yayasan Cahaya Bodhi Nusantara