• Sunday, 17 September 2017
  • Ngasiran
  • 0

“Melupakan leluhur, ibarat anak sungai kehilangan sumber mata airnya. Seperti pohon tanpa akar” ~ Peribahasa kuno

Rabu, (13/9) umat Buddha Vihara Ekasasana Surya, Dusun Pencar, Desa Tempuran, Kecamatan Kaloran, Temanggung meresmikan vihara baru. Vihara yang sebelumnya, sudah tidak layak pakai sehingga umat Buddha berinisiatif untuk membangun vihara baru di atas dusun dengan lokasi yang lebih luas nan indah.

Seperti sudah menjadi tradisi, setiap acara yang diadakan di Temanggung selalu dimulai dengan prosesi. Bhikkhu Sangha bersama umat Buddha dari berbagai daerah di Temanggung turut serta dalam prosesi jalan kaki dari Vihara Surya Putra, Dusun Ngadisari sampai lokasi peresmian yaitu vihara Ekasasana Surya yang berjarak kurang lebih dua kilometer.

Sang Saka Merah Putih berada dalam urutan pertama diikuti oleh patung Buddha yang ditandu oleh petugas dengan busana adat Jawa, pembawa sarana puja, Bhikkhu Sangha dan umat membentang panjang dengan kain berwarna kuning. Acara ini pun menjadi tontonan tersendiri bagi masyarakat sekitar.

Yang menarik dalam acara peresmian vihara kali ini, bukan hanya umat Buddha yang mengikuti kegiatan. Sebagai wujud nyata kerukunan antarumat beragama, dalam pembangunan vihara juga dilaksanakan secara gotong royong, hingga peresmian pun disengkuyung oleh seluruh masyarakat.

Berikut foto-fotonya;

 

=================

Ayo Bantu Buddhazine

Buddhazine adalah media komunitas Buddhis di Indonesia. Kami bekerja dengan prinsip dan standar jurnalisme. Kami tidak dibiayai oleh iklan. Oleh sebab itu, kami membuka donasi untuk kegiatan operasional kami. Jika anda merasa berita-berita kami penting. Mari bordonasi melalui Bank Mandiri KCP. Temanggung 1850001602363 Yayasan Cahaya Bodhi Nusantara