• Thursday, 17 May 2018
  • Thirasamvaro
  • 0

Menjelang perayaan Hari Raya Waisak, banyak hal yang bisa dilakukan oleh para “Pejuang Dhamma” dalam melakukan kebajikan. Seperti yang dilakukan oleh Keluarga Mahasiswa Buddhis Malang (KMBM) ini, yakni dengan melakukan anjangsana yang juga dibarengi dengan kegiatan Bakti Sosial.

Kegiatan ini dilaksanakan pada (12/5), di Vihara Buddharakkhita, Desa Bumirejo, Kecamatan Dampit, Kabupaten Malang. Vihara ini terletak sekitar 50 KM dari pusat Kota Malang, tempat sebagian besar anggota KMBM bertempat tinggal, sehingga memerlukan waktu tempuh sekitar satu setengah jam.

Marco Gunawan, salah satu mahasiswa UB yang berasal dari Medan, menuturkan bahwa sebelum menuju lokasi anjangsana dan bakti sosial, seluruh panitia dan peserta berkumpul di Vihara Samaggi Viriya yang terletak di Kota Malang.

Tidak salah jika menyebut bahwa Vihara Buddharakkhita berada di pelosok Kabupaten Malang. Akses menuju lokasi ini merupakan salah satu jalan utama beraspal menuju Kabupaten Lumajang. Jauh dari hiruk pikuk perkotaan, tetapi rindang terasa karena banyak pepohonan.

Baca juga: Inilah Etika Minimal Seorang Umat Buddha

Salah satu warga menceritakan, sejak keruntuhan Kerajaan Majapahit dan berdirinya Kesultanan Mataram, leluhur yang tidak mau berpindah agama memilih untuk menyelamatkan diri ke pelosok di lereng-lereng gunung, sehingga umat Buddha dan Hindu pun banyak menetap di wilayah pegunungan. Kini, umat Buddha tak lebih dari dua puluh keluarga di sana.

Selain umat di sekitar Vihara Buddharakkhita, warga Tirtoyudo yang biasa melakukan pujabhakti di Vihara Buddharatana juga diundang untuk mengikuti acara ini. Kegiatan dimulai dengan pujabhakti di Vihara Buddharakkhita, kemudian dilanjutkan dengan perkenalan dengan warga di sana. Anggota KMBM juga mengajak beberapa siswa-siswi Buddhis yang masih SMA untuk turut serta dalam kegiatan ini.

“Harapan kita adalah untuk menunjukkan kepada para umat bahwa kami, para pemuda juga turut serta ingin berinteraksi dengan para warga, serta sebagai sarana untuk anggota KMBM bahwa kita punya saudara di sini.” ungkap Samudera Yapputra, Ketua KMBM.

Selain itu, banyak pula warga yang membawa anak dalam agenda ini sehingga melalui kegiatan anjangsana ini, diharapkan memberi motivasi bersekolah untuk anak-anak lainnya.

Tak hanya berinteraksi dengan anak-anak, para warga juga diberi sosialisasi mengenai Dalong Terapi (Tairopractic) oleh tim Tairopractic Kota Malang yang dipimpin oleh Kusuma. Beberapa warga juga merasakan terapi yang dilakukan langsung oleh ahli Dalong, yang memang datang bersama rombongan KMBM dari Kota Malang. Hal ini merupakan salah satu bentuk bantuan ilmu dalam bidang kesehatan untuk warga.

Acara pun dilanjutkan dengan penyerahan beberapa sembako untuk masing-masing keluarga. Acara anjangsana ini juga disatukan dengan perayaan ulang tahun KMBM, sehingga dilakukan prosesi pemotongan tumpeng.

Selesai acara, anggota KMBM diajak oleh warga Vihara Buddharatana untuk mampir, karena tempatnya juga tidak begitu jauh. Vihara Buddharatana terletak di Desa Ampelgading, Kecamatan Tirtoyudo, Kabupaten Malang.

Peserta anjangsana pun beristirahat di vihara dengan dhammasala berbentuk rumah adat Joglo dengan Gapura Candi Bentar di bagian depan yang didesain sendiri oleh Bhante Siriratano Thera, karena memang tak jauh dari vihara, adalah kediaman di mana Bhante Siriratano pernah dibesarkan. Setelah beristirahat di desa yang terkenal sebagai penghasil kopi enak tersebut, anggota KMBM mohon pamit untuk kembali lagi ke Kota Malang.

=================

Ayo Bantu Buddhazine

Buddhazine adalah media komunitas Buddhis di Indonesia. Kami bekerja dengan prinsip dan standar jurnalisme. Kami tidak dibiayai oleh iklan. Oleh sebab itu, kami membuka donasi untuk kegiatan operasional kami. Jika anda merasa berita-berita kami penting. Mari bordonasi melalui Bank Mandiri KCP. Temanggung 1850001602363 Yayasan Cahaya Bodhi Nusantara