• Saturday, 3 October 2015
  • Sutar Soemitro
  • 0

Sarjana dan Profesional Buddhis Indonesia (SIDDHI) baru saja melaksanakan kongres ke-4 pada tanggal 24-25 September 2015 lalu di Prasadha Jinarakkhita, Jakarta. Kongres tersebut diadakan untuk memilih Ketua Umum periode 2015-2018, juga untuk mensinergikan kegiatan-kegiatan yang akan diadakan oleh Pengurus Pusat dan Pengurus Daerah dalam memberikan kontribusi perkembangan Buddha Dharma pada umumnya, serta perekonomian umat Buddha pada khususnya.

Melalui siaran pers yang diterima BuddhaZine, kongres SIDDHI kali ini dihadiri oleh peserta kongres dari Pengurus Cabang, Pengurus Daerah dan Pengurus Pusat SIDDHI, serta peninjau, Sekber PMVBI, dan perwakilan dari berbagai organisasi Buddhis.

Tim formatur yang diketuai oleh mantan Ketua Umum SIDDHI Hartawan Setiawan bersama Amin Untario dan Susanna Rita menjalankan tugasnya dengan baik sehingga terpilih secara demokratis Ketua Sidang Kongres Johni Sia dari Medan didampingi Agus Susanto dari Lampung dan EC Anira dari Surabaya. Kongres berjalan baik dalam suasana kekeluargaan dan musyawarah.

Kongres dibuka oleh Sugianto Sulaiman dari Majelis Buddhayana Indonesia (MBI) didampingi oleh Pembimas Buddha DKI Jakarta Suwanto, Ponijan Liaw sebagai Dewan Pembina, serta doa pembuka oleh Sangha Agung Indonesia. Hadir pula Sudhamek AWS beserta pengurus Keluarga Buddhayana Indonesia yang lain yang memberikan apresiasi dan semangat kepada seluruh pengurus SIDDHI untuk terus berkarya.

Kongres menghasilkan keputusan perangkat organisasi berupa Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) dan Program Kerja yang nantinya dijadikan dasar kepengurusan terpilih dalam menjalankan roda organisasi. Adapun Ketua Umum yang terpilih adalah Sujanto Latip yang dipercaya memimpin kembali untuk masa bhakti periode 2015-2018.

“Program kerja melanjutkan program lama dengan fokus di ekonomi. Business unit lebih dikembangkan dan dipertajam lagi,” ujar Sujanto ketika ditanya program SIDDHI ke depan. Saat ini SIDDHI telah memiliki beberapa unit bisnis, diantaranya SIDDHI tour and Travel dan SIDDHI Florist. Menurut Sujanto, dua unit bisnis tersebut mampu memberikan pendapatan yang cukup untuk biaya operasional SIDDHI.

Selain di Jakarta, SIDDHI di kota lain juga memiliki unit bisnis yang disesuaikan dengan karakteristik daerah setempat, misalnya SIDDHI Consulting Group di Medan yang menjaring klien dari perusahaan-perusahaan berupa seminar atau workshop.

SIDDHI juga terus mendorong program pemberdayaan umat yang masih dalam tahap awal. Program ini dijalankan berupa mentoring dan jika memang layak, SIDDHI akan memberikan bantuan modal. Tapi hingga saat ini belum ada.

Program yang sudah berjalan adalah masih sebatas mentoring. Salah satunya adalah Haryadi yang kini membuka usaha sedot debu. Ia meninggalkan kenyamanan sebagai pekerja kantoran dengan membuka usaha sendiri. Dan kini usahanya menunjukkan perkembangan yang bagus dengan bertambahnya sejumlah cabang usahanya di beberapa kota.

Sujanto menuturkan, dari pengalamannya berinteraksi dengan banyak orang, tidak sulit untuk menemukan orang yang ingin jadi pengusaha. “Banyak orang yang mau jadi pengusaha,” ujar Sujanto. “Tapi yang nekad dan punya tekad nggak ada.”

Sujanto melanjutkan, dua faktor itu tidak bisa dibentuk karena merupakan sifat bawaan. Yang bisa dilakukan SIDDHI hanya bisa menjaring dan memberikan bekal melalui pelatihan-pelatihan.

Sujanto juga mendapati, membentuk mentalitas pengusaha pada umat Buddha di pinggir kota lebih sulit dibandingkan dengan orang kota. Orang dari perkotaan lebih ada keinginan untuk belajar dari kesuksesan orang lain walaupun penerapannya juga masih lemah. Itulah kenapa SIDDHI banyak memberikan pelatihan kepada umat Buddha untuk membuka jalan menjadi pengusaha.

=================

Ayo Bantu Buddhazine

Buddhazine adalah media komunitas Buddhis di Indonesia. Kami bekerja dengan prinsip dan standar jurnalisme. Kami tidak dibiayai oleh iklan. Oleh sebab itu, kami membuka donasi untuk kegiatan operasional kami. Jika anda merasa berita-berita kami penting. Mari bordonasi melalui Bank Mandiri KCP. Temanggung 1850001602363 Yayasan Cahaya Bodhi Nusantara