Fo Guang Shan Education Center bekerja sama dengan WALUBI dan Institut Dong Zen Indonesia (IDZI) kembali menyelenggarakan program pelatihan guru Sekolah Minggu Buddhis (SMB) Indonesia di Vihara Griya Vipasana Avalokitesvara (GVA) Mungkid, Magelang pada Jumat (8/7).
Pelatihan diikuti oleh setidaknya 61 guru SMB dari pelbagai kabupaten di Jawa Tengah. Kegiatan ini dihadiri dan dipandu oleh para biksuni serta guru dari Institut Dong Zen Malaysia maupun Indonesia.
Acara pembukaan dilaksanakan pada Jumat malam pukul 20.00 WIB di aula GVA. Pimpinan Fo Guang Shan Malaysia, Singapura, Thailand, Indonesia, India sekaligus Pimpinan Fo Guang Shan Institut Dong Zen Malaysia, Biksuni Jue Cheng berharap melalui pelatihan ini guru-guru Sekolah Minggu Buddhis banyak belajar bagaimana memberikan pendidikan nilai-nilai buddhis kepada murid-muridnya.
Ia menjelaskan bahwa Fo Guang Shan juga ada pelatihan khusus bagi guru-guru ke luar negeri seperti Taiwan untuk menambah wawasan perkembangan agama Buddha di luar negeri.
“Kami bahkan sudah ada universitas di Taiwan, USA, Filipina, dan di Australia. Kami berharap guru-guru dari luar negeri bisa datang ke sini untuk bertukar ilmu dan pengalaman.
“Saya lihat semua guru-guru yang hadir di sini masih sangat muda-muda. Ini adalah harapan karena kami pun ada camping untuk semua pemuda-pemudi buddhis, ada juga untuk para remaja, dan juga bagi para guru. Bahkan untuk lansia kami juga ada camping,” katanya.
Biksuni menghimbau agar seluruh peserta mengikuti pelatihan dengan sungguh-sungguh serta aktif bertanya sehingga bisa menyerap lebih banyak ilmu. Meskipun di antara para peserta dan pamandu program tidak saling mengenal sebelumnya, biksuni berharap dalam dua hari pelatihan bisa menjadi satu keluarga.
“Saya berharap untuk ke depan semua guru-guru di sini tetap menjalin komunikasi meskipun sudah selesai mengikuti pelatihan. Supaya bisa terus berbagi pengetahuan dan belajar bersama,” imbuhnya.
Dukungan
Kegiatan ini pun mendapatkan apresiasi serta dukungan dari Tanto Harsono, Ketua DPD (Dewan Perwakilan Daerah) WALUBI Jawa Tengah. Tanto menyampaikan dengan adanya pelatihan ini diharapkan mampu menumbuhkan antusias anak-anak SMB untuk berkegiatan Sekolah Minggu.
“Pelatihan ini tujuannya untuk membina bagaimana kita menumbuhkan kepercayaan, pendidikan, supaya anak-anak buddhis rajin mengikuti Sekolah Minggu.
“Karena anak-anak Sekolah Minggu adalah masa depan daripada agama Buddha, terutama di Jawa Tengah ini. Ini sebabnya kita sangat antusias untuk mengadakan pelatihan guru Sekolah Minggu,” jelasnya.
“Kali ini teman-teman dari Fo Guang Shan juga akan belajar dari kehidupan umat Buddha di desa-desa. Tanggal 11 sampai 13 Juli, teman-teman Fo Guang Shan akan mengadakan kunjungan ke daerah Kaloran. Mungkin ke depan bisa bergantian ke daerah lainnya,” Tanto menambahkan.
Pelatihan
Dalam pelatihan yang akan dilaksanakan selama dua hari hingga tanggal 10 Juli ini, peserta akan diberikan berbagai pelajaran baik teori maupun praktik keterampilan. Biksuni Ru Yin memaparkan setidaknya ada tujuh rangkaian kegiatan yang akan dijalani para guru SMB selama pelatihan.
“Pertama kita akan belajar tema apakah Itu agama Buddha? Kita akan belajar konsep agama Buddha yang lebih luas. Kedua adalah belajar berbagai seni kerajinan tangan. Ketiga kita akan belajar permainan untuk membangun kerja sama. Selanjutnya kita akan mengadakan sesi bedah buku dan diskusi bersama pada Minggu tanggal 10 Juli. Kita juga akan mengadakan makan bersama. Kemudian ada pembacaan Tisarana dan kebaktian malam.”
“Harapannya dengan kegiatan ini, selain kita mempelajari Dharma tetapi kita juga punya keterampilan untuk menyampaikan Dharma,” paparnya.
Kehangatan para pemandu pelatihan pun menjadi pemantik antusias para guru yang hadir. Seperti yang diutarakan salah satu guru dari SMB Vihara Dharma Sambara, Meta Lestari (20).
“Saya merasa senang bisa ikut latihan ini, dapat menambah teman dari berbagai daerah.
“Selain itu, dengan mengikuti pelatihan ini saya berharap mendapat banyak pengalaman, pengetahuan dan mempererat tali persaudaraan umat Buddha dari berbagai wilayah,” kata guru asal Desa Gandon, Kecamatan Kaloran, Temanggung.
Demikian pula dengan yang dirasakan oleh Aditya Galih Saputro (18), guru SMB Dharma Kartika Dusun Gembleb, Kaloran, Temanggung. “Saya bersama lima teman datang ke sini ingin mengikuti pelatihan guru Sekolah Minggu. Harapannya, saya sendiri serta para guru lainnya bisa menambah ilmu dan menjadi lebih inovatif dalam mengajar anak-anak SMB di vihara masing-masing,” pungkasnya. [MM]
=================
Ayo Bantu Buddhazine
Buddhazine adalah media komunitas Buddhis di Indonesia. Kami bekerja dengan prinsip dan standar jurnalisme. Kami tidak dibiayai oleh iklan. Oleh sebab itu, kami membuka donasi untuk kegiatan operasional kami. Jika anda merasa berita-berita kami penting. Mari bordonasi melalui Bank Mandiri KCP. Temanggung 1850001602363 Yayasan Cahaya Bodhi Nusantara