• Friday, 17 February 2017
  • Sutar Soemitro
  • 0

Tentara dan polisi Thailand mengepung Vihara Dhammakaya (Wat Dhammakaya) di pinggiran kota Bangkok, Kamis (16/2) atas perintah perdana menteri. Aparat keamanan Thailand berencana untuk melakukan penggerebekan untuk menangkap seorang pemimpin spiritual yang diyakini bersembunyi di tempat itu.

Perseteruan antara pemerintah dan Wat Dhammakaya yang sangat berpengaruh itu sudah terjadi selama empat bulan terakhir setelah seorang mantan bhikkhu dituduh menggelapkan uang.

Pemerintah selama ini masih ragu untuk menggerebek vihara kaya raya yang merupakan sebuah komplek seluas lebih dari 400 hektar itu. Upaya sebelumnya memicu ribuan orang bergerak untuk melindungi bhikkhu yang hendak ditangkap dan diyakini bersembunyi di dalam vihara yang bentuk bangunannya menyerupai pesawat alien itu.

Sang bhikkhu, Phra Dhammachayo, dituduh menerima uang sebesar 33 juta dolar AS atau sekitar Rp 439 miliar dari pemilik sebuah bank yang saat ini mendekam di penjara.

Saat ini, ratusan personel polisi dan tentara dikerahkan dan kini mereka menutup jalan menuju ke vihara tersebut atas perintah PM Prayut Chan-O-Cha. Ia juga mengeluarkan perintah khusus yang dikenal sebagai seksi 44 yang membuat vihara serta wilayah di sekitarnya berada di bawah kendali militer.

“Pemerintah berwenang melarang siapa saja memasuki wilayah itu, mengusir mereka hingga menghancurkan bangunan milik mereka,” demikian isi perintah khusus itu. Barang siapa mencoba menghalangi pemerintah menegakkan aturan ini maka mereka terancam hukuman penjara satu tahun dan membayar denda.

Dalam sebuah pernyataan yang dikirim melalui surat elektronik ke berbagai media, pengelola vihara mengatakan sebanyak 4.000 polisi dan tentara memblokade jalan dan melarang siapa saja masuk atau keluar kuil.

Di bagian luar, polisi dan tentara terlihat berjaga ketat sementara ribuan pendukung sang bhikkhu diduga kuat berada di dalam kuil.

Secara tradisi, pemerintah sekuler biasanya enggan ikut campur dalam urusan para bhikkhu di negeri dengan mayoritas penduduknya memeluk agama Buddha itu. Aliran Dhammakaya memang banyak memunculkan kontroversi, baik di Thailand maupun di negara lain, termasuk di Indonesia.

Kelompok pemuka agama Buddha konservatif Thailand menganggap Phra Dhammacayo kini tengah mempromosikan program membeli jalan menuju ke surga. (Baca Dhammakaya yang Kontroversial)

Vihara itu juga ditengarai memiliki hubungan dekat dengan mantan PM Thaksin Shinawatra yang digulingkan kudeta militer pada 2006. Dalam 30 tahun terakhir, Wat Dhammakaya berkembang sangat pesat dan mampu mengumpulkan dana puluhan juta dolar. (www.kompas.com)

=================

Ayo Bantu Buddhazine

Buddhazine adalah media komunitas Buddhis di Indonesia. Kami bekerja dengan prinsip dan standar jurnalisme. Kami tidak dibiayai oleh iklan. Oleh sebab itu, kami membuka donasi untuk kegiatan operasional kami. Jika anda merasa berita-berita kami penting. Mari bordonasi melalui Bank Mandiri KCP. Temanggung 1850001602363 Yayasan Cahaya Bodhi Nusantara

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *