Pemuda Buddhayana (Sekber PMVBI) Jawa Tengah bersama-sama dengan Bhikkhu Sangha menjalankan program pemberdayaan ekonomi umat melalui penanaman pisang. Umat Buddha Kabupaten Kendal menjadi proyek percontohan yang telah memulai penanaman pada Rabu (18/11).
Kendal merupakan salah satu kabupaten di pesisir utara Jawa Tengah yang mempunyai penduduk beragama Buddha sebanyak 15 KK. Walaupun hanya sedikit, namun umat Buddha di Kabupaten Kendal khususnya umat Vihara Vidya Bhavana, Dusun Catur, Desa Plososari, Kecamatan Patean mempunyai semangat yang tinggi. Hal inilah yang menjadi pertimbangan mengapa Kendal dijadikan proyek percontohan.
“Kendal sebagai proyek percontohan di lingkunangan Sekber yang sudah siap menerapkan program menengah Sekber Hijau, namun dalam waktu dekat kita akan merambah ke wilayah lain, seperti Boyolali, Temanggung, Semarang, dan Purwodadi,” ujar Suwarno, Ketua Sekber PVMBI Jawa Tengah.
Suwarno menambahkan, “Kendal memiliki umat Buddha yang sedikit perlu ditopang secara ekonomi untuk mempertahankan eksistensi agama Buddha di sana. Melalui kegiatan Sekber Hijau ini kita mau menguatkan ekonomi umat Buddha di sana.”
Bhante Badrapalo yang terlibat langsung dalam program ini menganggap penting kegiatan ini, karena selama ini umat Buddha cenderung banyak membangun vihara namun setelah vihara terbangun bingung dalam menopang biaya perawatan sehari-hari.
“Kebanyakan vihara gencar bangun vihara sana-sini penggalangan dana, dan ketika vihara sudah jadi besar maka ia akan bingung biaya perawatan dan lain-lain. Melalui kegiatan ini kami mencoba mengubah pola pikir umat supaya percaya diri untuk mandiri. Walau sekarang di daerah masih banyak yang mengandalkan sokongan dari demawan, namun umat yang kecil pun harus dilibatkan untuk selalu berbuat baik dan memiliki kepercayaan diri, dan mempunyai kesempatan yang sama untuk membangun vihara, pendidikan, dan ekonomi yang mapan,” ujar Bhante.
“Kadang mental umat sekarang mentalnya hanya mengandalkan belas kasihan dan uluran dari dermawan,” Bhante melanjutkan, “Maka dengan pembagian pohon pisang itu nanti hasilnya kita bagi sebagian untuk kesejahteraan umat, sebagian untuk dana vihara setempat, dan sebagian untuk kegiatan yang kita percayakan pada pemuda.”
Untuk saat ini, Bhikkhu Badrapalo bersama dengan Sekber PVMBI telah menurunkan 204 bibit pohon pisang yang terdiri dari 102 pisang raja dan 102 pisang kepok. Bukan hanya sebatas memberikan bibit dan menanam namun, program ini juga akan meliputi pengawasan dan perawatan dengan memberdayakan pemuda Buddhis setempat. Selain itu, untuk memanfaatkan hasil panen Pemuda Buddhayana juga berencana membuat pelatihan home industry pengolahan pisang.
“Pertanian merupakan pekerjaan pokok bagi umat Buddha di wilayah Jawa Tengah, dan sebagian besar umat Buddha kita masih jauh dari sejahtera. Ketika umat Buddha tingkat kesejahteraannya belum berhasil maka dengan pasti akan mengurangi semangat praktek Dhamma,” ujar Bhikkhu Badrapalo.
Melalui kegiatan ini Bhante Badrapalo berharap dapat meningkatkan kesejahteraan dan pendidikan umat Buddha di pedesaan guna menopang kehidupan spiritual sebagai umat Buddha.
Pola pemberdayaan seperti ini rasanya sangat perlu dikembangkan oleh umat Buddha di tempat lain, terlebih di pedesaan. Tentu saja disesuaikan dengan potensi dan karakteristik daerah masing-masing.
=================
Ayo Bantu Buddhazine
Buddhazine adalah media komunitas Buddhis di Indonesia. Kami bekerja dengan prinsip dan standar jurnalisme. Kami tidak dibiayai oleh iklan. Oleh sebab itu, kami membuka donasi untuk kegiatan operasional kami. Jika anda merasa berita-berita kami penting. Mari bordonasi melalui Bank Mandiri KCP. Temanggung 1850001602363 Yayasan Cahaya Bodhi Nusantara