Deny Hermawan | Friday, 5 June 2020 11.11 AM Photo
Ist
Di kawasan Banguntapan, Bantul, terdapat warisan budaya unik bernama Situs Watu Gilang. Situs ini berupa potongan batu besar (monolith) yang terbuat dari jenis batuan tuffastone.
Bentuknya kotak dengan ukuran sisi sekitar 260 cm dan memiliki tinggi sekitar 100 cm. Ukuran permukaannya agak lebih kecil, sekitar 240 x 230 cm dan di tengahnya terdapat lubang berdiameter 18 cm yang dalamnya 15 cm.
Batu Gilang ini punya ukiran relief di keempat sisi. Tiap relief dipenuhi hiasan ukiran sulur-suluran dan ornamen bunga serta sepasang binatang dalam panel yang berbentuk kotak persegi.
Di dinding batu sisi utara terdapat ukiran binatang berupa ikan dan musang. Sisi timur terdapat ukiran sapi dan kambing. Sisi selatan dihiasi ukiran burung dan kuda. Sementara sisi barat ada relief ukiran berbentuk gajah dan kuda terbang, dengan sayapnya yang terkembang.
Sejarah dan asal-usul Situs Watu Gilang ini masih simpang siur sehingga fungsi/kegunaannya belum ada kejelasannya. Diduga batu berukir ini berasal dari era Mataram Hindu.
Deny Hermawan
Editor BuddhaZine, penyuka musik, film,
dan spiritualitas tanpa batas.
Setelah melalui proses selama 9 tahun, BuddhaZine kini telah berpayung hukum dengan naungan Yayasan Cahaya Bodhi Nusantara. Kami berkantor di Dusun Krecek, Temanggung. Dengan yayasan ini kami berharap bisa mengembangkan Buddhadharma bersama Anda dan segenap masyarakat dusun.
Kami meyakini bahwa salah satu pondasi Buddhadharma terletak di masyarakat yang menjadikan nilai-nilai ajaran Buddha dan kearifan budaya sebagai elemen kehidupan.
Anda dapat bergabung bersama kami dengan berdana di:
Yayasan Cahaya Bodhi Nusantara
Bank Mandiri
185-00-0160-236-3
KCP Temanggung