
Libur panjang hari raya Idul Adha –ada juga yang potong cuti– dimanfaatkan oleh Pemuda Theravada Indonesia (Patria) dengan menggelar Pekan Olahraga dan Seni (Porseni) tingkat nasional di Solo, Jawa Tengah.
Pembukaan acara akbar tersebut digelar di GOR Manahan pada Kamis (24/9). Ini adalah Porseni nasional kelima yang diadakan oleh Patria sejak tahun 2002. Porseni kali ini diikuti oleh 450 peserta dari 19 kontingen Pengurus Daerah Patria se-Indonesia. Pembukaan dihadiri oleh bhikkhu Sangha, perwakilan pemerintah Solo, dan seluruh peserta Porseni.
Pembukaan diawali dengan membacakan sumpah atlet, menyanyikan lagu Indonesia Raya, dan prosesi mengiring Piala Sanghapamokha. Piala Sanghapamokha adalah piala bergilir yang dirancang khusus oleh Bhikkhu Sri Pannyavaro. Piala ini akan diboyong oleh kontingen yang mendapatkan juara umum.
“Daerah yang menjadi juara umum tiga kali secara berturut-turut berhak mendapatkan piala ini, dan Patria akan menyiapkan piala yang baru,” ujar Silananda, ketua panitia Porseni.
Kota Solo sangat tepat dipilih menjadi tuan rumah karena Solo dikenal sebagai kota seni dan budaya, jelas ketua umum Patria, Teddy Wijaya. “Porseni kali ini yang menjadi tuan rumah adalah Pengurus Daerah Jawa Tengah dan kami sangat mengapresiasi Solo menjadi tempat penyelenggaraan Porseni kali ini karena Solo adalah kota yang mempunyai nilai seni dan budaya yang tinggi,” ujar Teddy. Selain sebagai tuan rumah, Jawa Tengah adalah juara bertahan Porseni Nasional yang terakhir digelar tahun 2011 di Jakarta.
Porseni kali ini mengusung tema “Rukun Agawe Santosa” (Kerukunan Membawa Kedamaian). “Patria terdiri dari berbagai suku dan daerah yang berbeda, dengan tema ini kami berharap persatuan antar pemuda Buddhis dapat terjalin,” lanjut Teddy.
Porseni akan dilaksanakan tanggal 24-27 September 2015 dan akan mempertandingkan berbagai pertandingan lomba Dhamma dan non-Dhamma, diantaranya pembacaan kitab suci Dhammapada, menyanyi, public speaking, bola voli, futsal, catur, dan lain-lain.
Sementara itu Bhikkhu Jotidhammo berpesan agar penyelenggaraan Porseni yang ke-5 dapat menjalin persahabatan antar pemuda Buddhis. “Pemuda Buddhis adalah penerus umat Buddha di Indonesia, jadi saya berharap ke depannya pemuda Buddhis, khususnya Patria, dapat mempertahankan umat Buddha di Indonesia dan umat Buddha semakin berkembang.”
Sedangkan perwakilan dari Walikota Solo mengucapkan terima kasih karena telah memilih kota Solo sebagai tempat penyelenggaraan Porseni Patria. “Porseni dapat menjadi sarana olahraga sebagai wahana membangun manusia seutuhnya, dan selama di kota ini jangan lupa mampir dan mencicipi kuliner kami, karena kuliner di Solo hanya ada dua varian rasa, yaitu rasa enak dan enak sekali!” ujarnya disambut tawa dan tepuk tangan peserta Porseni.