Kongres Dewan Sangha Sedunia atau World Buddhist Sangha Council (WBSC) yang berlangsung tanggal 3-5 Desember 2012 telah berakhir. Kongres yang berlangsung di Vihara Mahavira Graha, Mahakaruna Buddhist Centre, Medan, Sumatra Utara ini diikuti oleh kurang lebih 600 delegasi bhikkhu dan bhikkhuni Sangha dari 33 negara. Kongres yang diselenggarakan setiap lima tahun sekali ini menghasilkan sejumlah rekomendasi untuk masa depan WBSC.
Ketua panitia kongres Bhikkhu Sri Pannyavaro menyatakan bahwa kongres yang telah berlangsung selama tiga hari, berkat kerjasama Suhu Prajnavira dan panitia, dapat berjalan dengan lancar dan sukses. Bhikkhu Pannyavaro menegaskan, “World Buddhist Sangha Council tidak akan pernah berhenti untuk berkontribusi dalam membangun kesejahteraan dan memelihara perdamaian di seluruh dunia.”
Bhikkhu Pannyavaro menambahkan, “Para bhikkhu dan bhikkhuni akan selalu berkelana dari satu daerah ke daerah lain untuk terus membimbing masyarakat untuk mengatasi keserakahan, kebencian, dan kegelapan batin yang selalu membuat kehancuran di muka bumi ini. Pendidikan dan bimbingan Dharma akan menjadi fokus utama kami.”
Dalam acara penutupan ini juga dibacakan deklarasi sidang paripurna kongres WBSC yang dibacakan oleh Sekjen Sangha Inggris dan Bhiksu Prajnavira selaku Wakil Sekjen WBSC. Beberapa poin penting dalam deklarasi tersebut diantaranya: (1) Bhikkhu Sangha akan bersama-sama menyebarkan pandangan Dharma ke dunia untuk membebaskan semua makhluk hidup dari penderitaan; (2) Bhikkhu Sangha akan dengan pengetahuan dan kebijaksanaan yang dimiliki sebagai seorang bhikkhu akan menyebarkan kebaikan kepada semua makhluk tidak peduli agama, suku, dan ras; (3) Prihatin dengan konflik di beberapa belahan dunia yang mengatasnamakan agama, Sangha akan ikut mendorong untuk mendorong agar konflik-konflik yang ada diatasi dengan cara-cara damai, sehingga terjadi keharmonisan hidup berbangsa dan bernegara; dan (4) Bhikkhu Sangha akan bersama-sama untuk memberikan kesejahteraan dan kebahagiaan semua makhluk hidup.
Sementara Gubernur Sumatera Utara Gatot Pujo Nugroho mengapresiasi hasil rekomendasi dari kongres ke-9 WBSC, “Sumatera Utara merupakan miniatur Indonesia, karena di Sumatera Utara ini terdapat berbagai suku, agama, dan etnis. Bukan hanya itu, Sumatera juga disebut sebagai “truly of Asia” karena di Sumatera pula terdapat orang India, Pakistan, dan juga keturunan negara-negara Asia lainnya.”
Lebih lanjut ia menjelaskan, “Meskipun Sumatera Utara terdiri dari berbagai agama, suku, dan ras, masyarakat tetap bisa hidup berdampingan dengan damai karena keberagaman menjadi titik temu dalam membangun Sumatera Utara.” Hasil kongres yang menjunjung nilai-nilai universal kemanusiaan juga dapat diterapkan di berbagai belahan dunia manapun.
Selain berkomentar mengenai mengenai hasil kongres, Gatot Pujo Nugroho juga berharap agar peserta kongres yang hadir dapat mempromosikan Sumatera Utara sebagai kota wisata di negara masing-masing. Karena usai kongres, peserta kongres direncanakan akan bekunjung ke beberapa daerah diantaranya akan mengunjungi Danau Toba.
Presiden WBSC Ven. Liao Chong mengucapkan terima kasih kepada pemerintah Indonesia, karena sejak kedatangan di bandara Medan hingga penutupan, pemerintah Indonesia mendukung penuh acara kongres tersebut. “Terima kasih juga saya ucapkan kepada ketua panitia dan juga relawan yang telah menyiapkan acara ini, sehingga acara ini dapat belangsung dengan baik dan sukses,” ujar Ven. Liao Chong.
Dirjen Bimbingan Masyarakat Buddha Kementerian Agama Djoko Wuryanto yang diminta untuk menutup acara, mengucapkan terima kasih telah memilih Indonesia sebagai tempat untuk menyelenggarakan kongres ini. Ia berharap hasil kongres dapat dilaksanakan dengan baik sehingga tercipta masyarakat yang harmonis demi terciptanya bangsa-bangsa yang damai. Kongres ditutup dengan penyerahan kenang-kenangan ke Presiden WBSC.
Kongres ke-9 WBSC kali ini juga menghasilkan sebuah kabar baik bagi komunitas Buddhis Indonesia dengan terpilihnya Bhiksu Aryamaitri sebagai salah satu Wakil Presiden WBSC mewakili delegasi dari Indonesia.
=================
Ayo Bantu Buddhazine
Buddhazine adalah media komunitas Buddhis di Indonesia. Kami bekerja dengan prinsip dan standar jurnalisme. Kami tidak dibiayai oleh iklan. Oleh sebab itu, kami membuka donasi untuk kegiatan operasional kami. Jika anda merasa berita-berita kami penting. Mari bordonasi melalui Bank Mandiri KCP. Temanggung 1850001602363 Yayasan Cahaya Bodhi Nusantara