Sutar Soemitro | Monday, 26 August 2013 17.21 PM News
Wakil Kepala Kepolisian Republik Indonesia, Komisaris Jenderal Oegroseno, mengatakan bahwa hingga kini pelaku pengeboman Vihara Ekayana masih diselidiki.
Meski ada rekaman CCTV, namun hingga kini polisi masih belum menemukan siapa pelaku dan jaringan pengeboman Vihara Ekayana tersebut. “Pelaku pengeboman Vihara masih diselidiki. Rekaman CCTV-nya tidak begitu jelas,” kata Oegroseno saat ditemui pada Halalbihalal di Nelayan Seafood Restaurant pada Minggu, 25 Agustus 2013.
Pada awal Agustus 2013 lalu, Oegroseno sempat mengatakan bahwa pelaku pengeboman vihara itu bukanlah orang yang tak berpendidikan. Indikasinya adalah adanya pesan yang dituliskan dalam panci yang digunakan sebagai instrumen bahan peledak. Pesan itu berbunyi, ‘Kami menjawab jeritan Rohingya’.
“Kami sedang dalami lebih lanjut, apakah pesan itu berhubungan dengan politik, keadaan luar negeri, atau ada hidden agenda lainnya,” kata Oegroseno.
Sedangkan Bhiksu Aryamaitri, pendiri sekaligus pimpinan Vihara Ekayana, mengatakan bahwa ia tak memiliki hubungan dengan umat Buddha di luar negeri. “Hubungan dengan Myanmar telah putus sejak kebijakan pembatasan keagamaan Orde Baru diterapkan,” ucapnya. (tempo)
Setelah melalui proses selama 9 tahun, BuddhaZine kini telah berpayung hukum dengan naungan Yayasan Cahaya Bodhi Nusantara. Kami berkantor di Dusun Krecek, Temanggung. Dengan yayasan ini kami berharap bisa mengembangkan Buddhadharma bersama Anda dan segenap masyarakat dusun.
Kami meyakini bahwa salah satu pondasi Buddhadharma terletak di masyarakat yang menjadikan nilai-nilai ajaran Buddha dan kearifan budaya sebagai elemen kehidupan.
Anda dapat bergabung bersama kami dengan berdana di:
Yayasan Cahaya Bodhi Nusantara
Bank Mandiri
185-00-0160-236-3
KCP Temanggung