• Sunday, 6 October 2019
  • Ngasiran
  • 0

Sabtu (28/9/2019), sejak pukul 8.30 kawasan Agrowisata Wangi Hijau, Desa Bentaian, Kec. Dendang, Kabupaten Belitung Timur telah ramai dipadati pengunjung. Bukan oleh wisatawan, tetapi warga sekitar yang hendak periksa kesehatan, berobat gratis dan menerima sembako dari Sahabat Nasional Belitung (Sahnasbel).

Bakti sosial pengobatan dan pembagian sembako akan dimulai tepat pukul 9 pagi. Dua orang dokter beserta 20 tenaga medis dari dinas kesehatan Kabupaten Belitung Timur telah bersiap sejak pagi buta. Dengan senyum ramah penuh ketulusan, mereka melayani setiap pasien yang hendak berobat, atau sekedar periksa kesehatan hingga pukul 15.00.

“Kita patut bersyukur dan mengucapkan terima kasih kepada penyelenggara acara ini. Bagi orang desa, kadang abai terhadap kesehatan, padahal kontrol kesehatan itu penting. Jadi momentum seperti ini, selain kita memberi pelayanan kesehatan, juga bisa menjadi sarana edukasi kepada masyarakat,” kata Ibu Yatie, salah satu perwakilan dinas kesehatan Kabupaten Belitung Timur, kepada BuddhaZine.

Selain dokter dan tenaga medis, dinas kesehatan juga menyediakan 100 paket obat. “Ada dua dokter umum dan 20 tenaga medis. Jadi masyarakat nanti bisa memeriksa gula darah, asam urat dan berbagai keluhan sakit lain. Kita juga sediakan obat-obatan untuk penyakit ringan seperti; paracetamol, vitamin, obat asam urat, kolesterol. Nah, intinya kami dari dinas sangat sangat mendukung kegiatan seperti ini, kalau bisa kami minta kepada penyelenggara minimal 6 bulan sekali diadakan di sini,” pinta Ibu Yatie.

Bagi warga dan pemerintah setempat, bakti sosial di Wangi Hijau selalu disambut baik. Mereka juga berharap kegiatan semacam ini lebih sering dilakukan, juga banyak kelompok-kelompok lain yang mengadakan. “Kami dari Kecamatan Dendang menyambut baik, karena secara langsung membantu masyarakat, mereka bisa memeriksa kesehatan dan berobat secara gratis. Kami berharap hal seperti ini bukan hanya grup sahnas yang membuat,” turut Maduridi, sekretaris Camat Dendang.

Burhan (65), salah satu warga Desa Bentaian, mengaku ikut berobat karena merasakan sakit di salah satu bagian pinggulnya. “Pinggul saya sakit, tadi diperiksa dan dapat obat,” katanya sambil menunjukkan bagian tubuhnya yang sakit.

Panggilan hati membantu sesama

Bakti sosial pengobatan dan pembagian sembako ini terselenggara berkat kerjasama antara Sahnasbel, Agrowisata Wangi Hijau dan Dinas Kesehatan Belitung Timur. Bagi Wangi Hijau, bakti sosial sudah menjadi kegiatan rutin setiap tahun, sejak diresmikan pada tahun 2017.

“Saya asli kelahiran Belitung tapi tinggal di Jakarta, khusus untuk acara ini kami pulang. Hampir semua kawan-kawan yang hadir di sini juga berdomisili di Jakarta, kecuali ketua Sahnas, Pak Ayin. Anggota kami dari bermacam agama, tetapi kami memiliki satu keyakinan bahwa kebaikan itu bisa dilakukan oleh siapa saja dan kepada siapa saja. Intinya, sebagai putra-putri Belitung, walaupun kecil kami juga ingin membantu sesama dan memberi kemajuan untuk tanah kelahiran kami,” tutur Winda, salah satu anggota Sahnasbel.

Bersatu layaknya keluarga, membantu sesama dan memberi kontribusi bagi kemajuan tanah kelahiran, adalah tiga hal yang ingin dilakukan oleh Sahabat Nasional Belitung (Sahnasbel). Sahnasbel berdiri sejak tanggal 26 Maret 2016, saat ini beranggotakan sekitar 70 orang kelahiran Belitung yang tersebar di seluruh Nusantara.

“Pertama melalui grup WA kami mencoba melacak dan menghubungi teman-teman yang rata-rata sudah diatas 30 sampai 40 tahun tidak pernah bertemu dan berkomunikasi. Dari situ, kami sepakat untuk membuat grup dan melakukan aksi-aksi sosial bagi tanah kelahiran,” kata Ayindra Yapriadi, ketua dan penggagas berdirinya Sahnasbel.

Meskipun tidak tinggal lagi di Belitung, seluruh anggota Sahnasbel siap pulang kapan saja dibutuhkan untuk aksi kemanusiaan. Banyak aksi kemanusiaan telah mereka lakukan, seperti membantu korban bencana alam, memberi sumbangan ke sekolah-sekolah, rumah ibadah hingga orang sakit.

“Anggota kami terdiri dari berbagai macam latar belakang berbeda; suku ras dan agama. Tetapi kami bisa saling menghormati dan bekerja sama, karena yang menjadi utama adalah misi kami, demi kemanusiaan. Kami pernah membantu korban bencana alam, memberi sumbangan ke masjid, wihara, Gereja juga memberi bantuan untuk pendidikan,” tambah Pak Ayin.

Membantu pengembangan tanah kelahiran juga dilakukan oleh Pak Alex Wijaya dalam bidang pengembangan Agrowisata Wangi Hijau, Belitung Timur. Anggota Sahnasbel yang berdomisili di Tangerang ini bahkan mengaku sering pulang kampung ke Belitung. “Ke Belitung jika ada kegiatan atau pembangunan sarana di Wangi Hijau. Kalau memang tidak ada, ya minimal 2 – 3 bulan sekali baru pulang,” katanya.

Sesuai dengan dorongan pemerintah menetapkan Pulau Belitung sebagai Kawasan Khusus Wisata, Pak Alex berinisiatif menggembangkan Agrowisata Wangi Hijau sejak tahun 2007. “Potensi wisata Pulau Belitung besar, alamnya indah, masyarakat toleran, juga aman. Ini modal besar sebuah kawasan wisata. Kebetulan saya suka alam, ini juga yang melatarbelakangi saya membangun Wangi Hijau.”

Wangi hijau dikonsep sebagai agrowisata yang mengembangkan berbagai tanaman buah, seperti; kelapa pandan wangi, jambu, jeruk, nanas madu, kelengkeng dan durian. Semua ditanam organik tanpa pupuk kimia. “Sasaran kita sebenarnya masyarakat ekonomi lemah, khususnya bagi penduduk Belitung yang tidak mampu berwisata keluar. Selain itu, kahadiran Wangi Hijau juga memberi variasi baru wisata Belitung yang selama ini hanya mengandalkan wisata bahari,” tambahnya. Selain menikmati pemandangan alam dengan segala isinya, ke depan Wangi Hijau juga akan melengkapi sarana spiritual dengan membangun pondok meditasi.

=================

Ayo Bantu Buddhazine

Buddhazine adalah media komunitas Buddhis di Indonesia. Kami bekerja dengan prinsip dan standar jurnalisme. Kami tidak dibiayai oleh iklan. Oleh sebab itu, kami membuka donasi untuk kegiatan operasional kami. Jika anda merasa berita-berita kami penting. Mari bordonasi melalui Bank Mandiri KCP. Temanggung 1850001602363 Yayasan Cahaya Bodhi Nusantara