• Thursday, 26 July 2018
  • Junarsih
  • 0

Dharmayatra adalah kegiatan bagi umat Buddha mengunjungi tempat-tempat suci seperti candi. Inilah salah satu kegiatan yang dilakukan para peserta pabajja Vihara Mendut pada Jumat (20/7). Kegiatan ini dipandu oleh seorang dosen dari Sekolah Tinggi Agama Buddha (STAB) Sriwijaya, Waluyo.

Usai sarapan, beberapa bhikkhu dan peserta memulai dharmayatra di Candi Mendut. Waluyo menjelaskan beberapa relief dan arca yang ada di dalam Candi Mendut. Peserta juga diajak berkeliling di kompleks Vihara Mendut untuk mendapat penjelasan tentang beberapa arca dan stupa yang ada.

Dharmayatra dilanjutkan setelah makan siang, yakni mengunjungi Candi Borobudur. Para peserta sangat antusias mengikuti dharmayatra ini. Waluyo memulai penjelasan relief dari ujung kanan sebalah timur Candi Borobudur, yaitu relief Karmavibhangga.

Pada relief itu dikisahkan tentang sebab akibat. Semua perbuatan akan membuahkan akibat. Seperti suka bergunjing maka akan terlahir di alam hewan. Perjalanan dilanjutkan menuju relief ketika Pangeran Siddharta lahir, dan pangeran langsung bisa berjalan tujuh langkah. Dari setiap bekas tapak kaki pangeran muncul bunga teratai.

Baca juga: Borobudur Jadi Wisata Spiritual Buddha

Relief selanjutnya tentang kelahiran-kelahiran sebelumnya menjadi Buddha, beliau pernah menjadi kelinci dan gajah, relief Pangeran Siddharta melihat empat peristiwa yaitu orang tua, orang sakit, orang meninggal, dan petapa. Setelah melihat empat peristiwa tersebut pangeran bertekad menjadi Buddha demi membebaskan penderitaan semua makhluk. Kemudian Waluyo melanjutkan penjelasan tentang pencapaian penerangan oleh Buddha hingga Buddha parinibbana.

Setelah itu, para bhikkhu dan peserta melakukan pradaksina di puncak Borobudur. Dharmayatra kali ini sungguh istimewa, para peserta berkesempatan mengunjungi Museum Karmavibhangga. Di sana para peserta bisa melihat lebih rinci tentang relief hukum sebab akibat dan kelahiran kembali.

=================

Ayo Bantu Buddhazine

Buddhazine adalah media komunitas Buddhis di Indonesia. Kami bekerja dengan prinsip dan standar jurnalisme. Kami tidak dibiayai oleh iklan. Oleh sebab itu, kami membuka donasi untuk kegiatan operasional kami. Jika anda merasa berita-berita kami penting. Mari bordonasi melalui Bank Mandiri KCP. Temanggung 1850001602363 Yayasan Cahaya Bodhi Nusantara

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *