• Thursday, 7 July 2022
  • Ngasiran
  • 0

Selain mengajar, guru mestinya terus menerus mengembangkan hidup mindful, kembali pada hidup saat ini, dan berkekesadaran. Demikian pesan Ketua Yayasan Pendidikan Buddhis Tri Ratna, Bapak Gunawan Efendi dalam rapat kerja (Raker) sekaligus retret hidup berkesadaran di Pondok Sadhana Amitayus, Bogor.

Kegiatan ini berlangsung selama 3 hari, Jumat – Minggu (1-3/7) yang diikuti oleh guru dan pegawai sekolah Tri Ratna mulai dari tingkat Taman Kanak-kanan (TK) sampai Sekolah Menengah Atas/Kejuruan (SMA & SMK).

Gunawan Efendi berpesan agar pendidik selalu eling dan sadar penuh. “Sebagai pendidik kita perlu waktu-waktu khusus untuk recharge kembali baterai kita. Ini adalah kesempatan yang sangat berharga untuk kita kembali ke tubuh ini,” kata Gunawan. 

Kegiatan ini dibuka pada Jumat, (1/7) yang dihadiri oleh pengawas Sekolah Tri Ratna secara online. Bhante Nyanabhadra, salah satu pengawas sekolah yang mengikuti pembukaan melalui ruang zoom dari Thailand menyampaikan bahwa, rapat kerja bisa menghasilkan keputusan-keputusan strategis jika pikiran terkondisi sadar penuh. 

“Latihan mindfulness ini perlu dilakukan berulang-ulang, karena sekolah Tri Ratna sudah menetapkan bahwa mindfulness sebagai salah satu kunci penting dan motto sekolah Tri Ratna, yaitu Smart, Good dan Mindfulness,” tutur Bhante Badra. Menyadari manfaat jangka panjang mindfulness, Bhante Badra berharap berharap semua guru yang beragama Buddha bisa menjadi orang-orang yang eling dan lebih berkesadaran. 

Pada hari pertama, rapat kerja dimulai sekitar pukul 1 siang. Sebelum memulai rapat kerja, para peserta diajak untuk melakukan total relaxation. Di bawah bimbingan Bhante Nyanayasha, para peserta diajak meditasi relaksasi. Menurut penjelasan Bhante, total relaxation membantu pikiran dan jasmani untuk istirahat dengan penuh kesadaran. 

“Latihan ini akan bermanfaat jika dilakukan secara rutin, membantu pikiran menjadi lebih jernih dan badan menjadi lebih segar,” jelas Bhante Nyanayasha saat membimbing peserta. 

Selesai total relaxation, rapat kerja dimulai. Dalam rapat kerja peserta dibagi menjadi komisi kerja. Masing-masing komisi mempunyai tugas untuk merumuskan program; komisi 1 bertugas untuk membuat program mindfulness; komisi 2 mendapat tugas membuat program kegiatan keagamaan sekolah; sementara komisi 3 bertugas membuat program kegiatan Cetiya Tri Ratna. 

Selama proses penyusunan program, Bhante Nyanagupta dan Bhante Nyanayasha mendampingi dan memberikan masukkan jika dirasa perlu. 

(Eriyana) salah satu guru Taman Kanak-kanak yang baru bergabung di Sekolah Tri Ratna mendapat kesan mendalam setelah mengikuti retret. Menurutnya, meskipun retret ini dalam suasana kerja, tetap berlangsung menyenangkan. 

“Manfaat yang saya dapat, saya jadi mengenal praktik untuk “kembali ke diri sendiri” dengan bell. Jadi dengan mendengar suara bell, saya dapat berhenti dari kegiatan, mengistirahatkan pikiran lalu fokus kepada napas masuk dan napas keluar.  Retret tapi tidak berasa retret, kegiatannya  menyenangkan dan tidak terlalu membebani. Karena ada beberapa sesi yang membuat lebih santai seperti mindful singing dan total relaxation,” kata Ery memberikan kesan. [MM]

=================

Ayo Bantu Buddhazine

Buddhazine adalah media komunitas Buddhis di Indonesia. Kami bekerja dengan prinsip dan standar jurnalisme. Kami tidak dibiayai oleh iklan. Oleh sebab itu, kami membuka donasi untuk kegiatan operasional kami. Jika anda merasa berita-berita kami penting. Mari bordonasi melalui Bank Mandiri KCP. Temanggung 1850001602363 Yayasan Cahaya Bodhi Nusantara