
Foto: Ana Surahman
Magelang, 8 Februari 2025 – Untuk ketiga kalinya, Sangha Agung Indonesia (SAGIN) bersama Majelis Buddhayana Indonesia (MBI) menggelar perayaan Magha Puja di Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah. Acara yang berlangsung di Taman Lumbini ini dihadiri ribuan umat Buddha dari berbagai daerah di Indonesia, serta puluhan bhikkhu, bhikkhuni, samanera, samaneri, dan atthasilani.
Salah satu momen bersejarah dalam perayaan kali ini adalah upasampada (pentahbisan) Bhikkhuni Theravada pertama di Indonesia, yang dilaksanakan sehari sebelumnya, pada 7 Februari. Keenam bhikkhuni yang baru ditahbiskan turut hadir dalam perayaan, menandai peristiwa penting bagi perkembangan Sangha Bhikkhuni Theravada di Indonesia.
Ketua Panitia, Bhante Jatthiko, mengungkapkan rasa syukur dan apresiasi kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam perayaan ini.
“Pelaksanaan Magha Puja telah memasuki tahun ketiga, dan kami mendapat kepercayaan untuk menggelarnya hingga 2027. Kami mengucapkan terima kasih kepada semua yang mendukung, serta memohon maaf jika masih terdapat kekurangan dalam penyelenggaraan,” ujarnya.
Selain itu, acara juga diisi dengan penganugerahan Maha Upasampada kepada sejumlah pandita yang telah berjasa dalam pelayanan kepada umat Buddha. Ketua Umum SAGIN, Bhante Khemacaro, menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya perayaan ini, terutama dengan bertambahnya Sangha Bhikkhuni Theravada.
“Upasampada Bhikkhuni Theravada pertama kali di Indonesia ini merupakan peristiwa bersejarah yang membanggakan. Kami sangat mengapresiasi umat Buddha yang hadir sebagai bentuk dukungan kepada SAGIN,” jelasnya.
Dirjen Bimbingan Masyarakat (Bimas) Buddha Kementerian Agama RI, Supriyadi, turut hadir dan memberikan sambutan. Ia menekankan pentingnya penerapan ajaran Dhamma dalam kehidupan sehari-hari.
“Kami berharap umat Buddha dapat menerapkan Dhamma yang diyakini untuk berkontribusi dalam pelestarian nilai-nilai kehidupan bermasyarakat dan bernegara,” kata Supriyadi.

Di tengah cuaca cerah, perayaan dilanjutkan dengan puja bakti Magha Puja dan pesan Dhamma yang disampaikan oleh Bhante Nyanasuryanadi, Mahanayaka Sangha Agung Indonesia. Dalam ceramahnya, ia menyampaikan makna Ovada Patimokkha, yang menekankan pentingnya kesabaran sebagai jalan menuju pencerahan.
“Kesabaran bukan tanda kelemahan, melainkan kekuatan besar yang memungkinkan kita menghadapi berbagai tantangan hidup. Dengan kesabaran, kita mampu menjaga keseimbangan batin dan terbuka terhadap diri sendiri,” ungkapnya.
Bhante Nyanasuryanadi juga menekankan pentingnya introspeksi diri untuk menumbuhkan kesadaran, mengikis kebencian, keserakahan, dan iri hati, serta membangun harmoni sosial di tengah masyarakat yang beragam.
“Memperdalam spiritualitas berarti terus belajar dan mengamalkan Dhamma dalam kehidupan sehari-hari. Dalam mengerjakan apa pun, harus berlandaskan pada Dhamma,” pungkasnya.
Acara ditutup dengan pradaksina oleh segenap anggota Sangha di puncak Candi Borobudur. Perayaan Magha Puja tahun ini menjadi momentum penting bagi umat Buddha di Indonesia, tidak hanya sebagai ajang refleksi spiritual, tetapi juga sebagai tonggak sejarah dalam penguatan peran Sangha Bhikkhuni Theravada di Nusantara.











=================
Ayo Bantu Buddhazine
Buddhazine adalah media komunitas Buddhis di Indonesia. Kami bekerja dengan prinsip dan standar jurnalisme. Kami tidak dibiayai oleh iklan. Oleh sebab itu, kami membuka donasi untuk kegiatan operasional kami. Jika anda merasa berita-berita kami penting. Mari bordonasi melalui Bank Mandiri KCP. Temanggung 1850001602363 Yayasan Cahaya Bodhi Nusantara