• Tuesday, 21 August 2018
  • Ngasiran
  • 0

Selasa, (21/8) masyarakat Kampung Beriri dan Grenggeng, Dusun Grenggeng, Desa Jenggala, Kecamatan Tanjung, Lombok Utara melakukan kerja bakti perbaikan jalan yang terputus akibat gempa. Dengan bergotong royong, ratusan masyarakat dua kampung ini mengecor jalan yang panjangnya lebih dari tiga kilo meter.

Jalan ini merupakan satu-satunya akses yang menghubungkan masyarakat pedesaan Grenggeng. Hingga saat ini hanya ada jalur sepeda motor, belum ada jalan untuk kendaraan roda empat. “Statusnya waspada Mas, tapi masyarakat tetap antusias melakukan kerja bakti,” tutur Budiartoyo, koordinator korban gempa Desa Jenggala.

Baca juga: Akhirnya Bantuan Menjangkau Daerah Terisolir di Pedalaman Lombok

Hingga kini gempa susulan memang masih mengguncang Lombok. Menurut Badan Nasional Penanggulangan Bencana, sejak Minggu hingga Senin telah terjadi 101 gempa susulan dan sembilan di antaranya sangat terasa. Salah satu guncangan gempa paling besar adalah berkekuatan Magnitudo 7 yang terjadi pada Minggu, (19/8).

“Minggu siang ini (19/8) Lombok di Guncang 2 kali gempa yg berkekuatan lumayan besar yang pertama 5.4 & 6.5. Namun ada yang berbeda ketika awal-awal gempa melanda Lombok kepanikan warga sangat besar, namun kali ini warga seperti sudah biasa, ada kepanikan tapi kecil,” tutur Bhante Pradipa, yang berada di Posko Dusun Lenek, Desa Bentek, Kecamatan Gangga.

Di posko ini, umat Buddha sudah mulai beraktifitas, pada hari Minggu, anak-anak Sekolah Minggu sudah mulai melakukan kegiatan belajar di vihara darurat.

=================

Ayo Bantu Buddhazine

Buddhazine adalah media komunitas Buddhis di Indonesia. Kami bekerja dengan prinsip dan standar jurnalisme. Kami tidak dibiayai oleh iklan. Oleh sebab itu, kami membuka donasi untuk kegiatan operasional kami. Jika anda merasa berita-berita kami penting. Mari bordonasi melalui Bank Mandiri KCP. Temanggung 1850001602363 Yayasan Cahaya Bodhi Nusantara