• Saturday, 23 November 2024
  • Ngasiran
  • 0

Foto: Dok. Panitia

Dewan Penasihat Jaringan GUSDURian, Inayah Wahid, menegaskan pentingnya mewujudkan nilai-nilai ketuhanan melalui tindakan kemanusiaan sehari-hari. Pesan ini ia sampaikan dalam orasi budaya saat pembukaan Festival Beda Setara (Best Fest) di Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta, Minggu (10/11/2024) malam.

“Cara tercepat dan terbaik untuk mencapai ketuhanan adalah lewat kemanusiaan. Ketika kita berbicara tentang agama, sering kali fokusnya adalah membangun hubungan baik dengan Tuhan, tetapi hal itu seharusnya diwujudkan melalui hubungan kita dengan sesama manusia,” ujar Inayah.

Dalam orasinya, ia menyoroti bagaimana agama kerap disalahgunakan untuk kepentingan pribadi, seperti mencari pengakuan atau memperkuat klaim kebenaran sepihak, alih-alih menjadi alat untuk mempererat hubungan manusia dengan Tuhan dan sesama.

Mengutip teladan KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur), Inayah menekankan bahwa nilai-nilai toleransi, kebebasan beragama, dan keadilan sosial yang diperjuangkan Gus Dur harus diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Menurutnya, toleransi dan solidaritas seseorang diuji dari interaksi mereka dengan orang-orang di sekitar.

“Solidaritas dan toleransi kita tidak diukur dari wacana atau retorika, tetapi dari tindakan nyata. Bagaimana kita memperlakukan orang-orang di sekitar kita—tetangga, rekan kerja, bahkan orang asing yang kita temui di jalan,” tegas putri bungsu Gus Dur itu.

Menyoroti Krisis Iklim

Inayah juga mengangkat isu krisis iklim yang menurutnya sudah memasuki fase yang lebih serius. Ia mengingatkan bahwa ancaman “global boiling” kini menjadi kenyataan, menuntut tindakan kolektif untuk melindungi kelangsungan hidup umat manusia.

“Kita tidak lagi berada dalam fase pemanasan global (global warming), tetapi telah memasuki global boiling. Krisis ini tidak memilih-milih korban. Semua orang terdampak, dan sudah saatnya kita bertindak,” ujar anggota Pokja Keadilan Ekologi Jaringan GUSDURian tersebut.

Ajak Lanjutkan Teladan Gus Dur

Menutup orasinya, Inayah mendorong semua pihak untuk meneruskan perjuangan Gus Dur dalam menciptakan keadilan sosial bagi masyarakat.

“Sudah waktunya kita bekerja untuk masyarakat dan berdiri demi kepentingan mereka. Inilah yang paling penting,” tutupnya.

Tentang Best Fest

Festival Beda Setara atau Best Fest adalah acara tahunan yang digelar oleh Jaringan GUSDURian bekerja sama dengan UIN Sunan Kalijaga. Berlangsung pada 10–16 November 2024, festival ini bertujuan memperingati Hari Toleransi Internasional dengan tema “Menegakkan Kesetaraan untuk Kemanusiaan”.

Acara ini menghadirkan berbagai kegiatan, seperti simposium, pameran, bioskop rakyat, forum diskusi, hingga jalan sehat (fun walk). Puncak acara berupa Peringatan Haul ke-15 Gus Dur dihadiri oleh sejumlah tokoh penting, termasuk Alissa Wahid dan Habib Ja’far Husain Al-Hadar.

Pembukaan Best Fest dilakukan oleh Koordinator Sekretariat Nasional Jaringan GUSDURian, Jay Akhmad, bersama rektor-rektor universitas di Yogyakarta, seperti Rektor UIN Sunan Kalijaga Noorhaidi Hasan, Rektor Universitas Duta Wacana Wiyatiningsih, dan Rektor Universitas Sanata Dharma Albertus Bagus Laksana. Hadir pula sejumlah tokoh lintas iman yang turut mendukung acara tersebut.

=================

Ayo Bantu Buddhazine

Buddhazine adalah media komunitas Buddhis di Indonesia. Kami bekerja dengan prinsip dan standar jurnalisme. Kami tidak dibiayai oleh iklan. Oleh sebab itu, kami membuka donasi untuk kegiatan operasional kami. Jika anda merasa berita-berita kami penting. Mari bordonasi melalui Bank Mandiri KCP. Temanggung 1850001602363 Yayasan Cahaya Bodhi Nusantara