Komunitas Praktisi Dhamma Muda – Mudi Buddhis Kebumen (KOMPAS DHAMMIKA) di tahun 2018 kembali mengadakan Dhamma Camp yang diselenggarakan di Waduk Sempor, Kecamatan Sempor, Kebumen. Acara dilaksanakan pada 6 hingga 8 Juli 2018.
Acara Dhamma Camp merupakan agenda tahunan, kali ini merupakan helatan yang ke-27 dengan mengusung tema “Fun in Dhamma”. Bisa jadi Dhamma Camp yang diadakan oleh KOMPAS DHAMMIKA merupakan acara Dhamma Camp yang tertua di antara acara sejenis yang juga diadakan oleh organisasi pemuda Buddhis di daerah lain.
Yang patut dicatat dari acara Dhamma Camp tahun ini adalah jumlah peserta yang bertambah dibanding tahun-tahun sebelumnya. “Dhamma Camp tahun ini diikuti oleh pemuda Budhhis dari tujuh kabupaten yaitu Kebumen, Banyumas, Banjarnegara, Cilacap, Purworejo, Wonosobo, dan Temanggung dengan jumlah peserta mencapai 183 peserta,” tutur Ageng Dharma Putra selaku ketua panitia Dhamma Camp.
Dalam acara pembukaan Dhamma Camp juga turut hadir para Bhikkhu Sangha, pengurus-pengurus KOMPAS DHAMMIKA, perwakilan Camat Sempor, dan Ketua Paguyuban Umat Buddha Kabupaten Kebumen sebagai pengisi sambutan.
Ketua KOMPAS DHAMMIKA Masrihudin mengutarakan harapan ke depan untuk acara Dhamma Camp bisa mencakup lebih banyak lagi kabupaten-kabupaten lain, “Setiap tahun peserta Dhamma Camp bertambah. Keinginan kita ke depan adalah merangkul semua pemuda-pemudi umat Buddha di seluruh Provinsi Jawa Tengah,” jelasnya.
Acara ini diikuti muda-mudi umat Buddha dari berbagai sekte agama Buddha tanpa ada sekat perbedaan, dengan tujuan mampu mewujudkan persatuan dan perkembangan seluruh umat Buddha di provinsi Jawa Tengah, bahkan seluruh muda-mudi umat Buddha di Indonesia. Selain sebagai sarana pemersatu, diharapkan dengan acara ini mampu menumbuhkan, bahkan mengembangkan SDM muda-mudi Buddhis di Jawa Tengah.
Persaudaraan
“Dengan acara ini, kita ingin mempererat tali persaudaraan dengan muda-mudi Buddhis dari luar kabupaten. Selain membangun tali persaudaraan kita juga ingin menggali ilmu dan bakat-bakat muda-mudi Budhhis melalui perlombaan-perlombaan yang kita adakan,” tambah Masrihudin dalam sambutannya.
Sambutan terakhir dalam pembukaan Dhamma Camp diisi pesan Dhamma dan motivasi yang disampaikan oleh Bhikkhu Sangha yaitu Bhante Saddhanyano. Dalam sambutannya Bhante Saddhanyano menyatakan dukungan atas kegiatan Dhamma Camp, “Salah satu cara untuk mengikuti ajaran Buddha adalah dengan menjadi aktif bahkan proaktif. Orang yang memahami hidup tidak boleh diam, harus melakukan sesuatu yang berarti. Umat Buddha harus berkarya supaya hidup menjadi bernilai, tentunya karya yang positif dan bermanfaat. Maka dalam artian ini, menurut saya tidak boleh berhenti dan harus terus dilakukan kegiatannya,” tegas bhante.
Baca juga: Komunitas Buddhis Tak Akan Pernah Maju, Jika…
Bhante juga mengutarakan kebanggaan dan kepeduliannya terhadap para peserta Dhamma Camp, ”Saya sangat senang dan bangga kalau anak-anak muda yang masih penuh cita-cita, penuh tenaga, yang punya semangat masih mau dan meluangkan waktu di tengah kesibukannya untuk aktivitas yang sangat bermanfaat ini. Anak muda yang penuh cita-cita ini tidak boleh dibiarkan, harus dirangkul, harus dibimbing, harus diarahkan, sehingga tenaga dan cita-citanya ini menuju ke arah yang benar,” terang bhante.
Seusai sambutan terakhir, acara Dhamma Camp resmi dibuka yang ditandai dengan penyematan kartu peserta dan pemukulan Tachin tiga kali oleh Bhante Saddhanyano.
=================
Ayo Bantu Buddhazine
Buddhazine adalah media komunitas Buddhis di Indonesia. Kami bekerja dengan prinsip dan standar jurnalisme. Kami tidak dibiayai oleh iklan. Oleh sebab itu, kami membuka donasi untuk kegiatan operasional kami. Jika anda merasa berita-berita kami penting. Mari bordonasi melalui Bank Mandiri KCP. Temanggung 1850001602363 Yayasan Cahaya Bodhi Nusantara