Pada umumnya umat Buddha memperingati Waisak dengan melakukan ritual, pujabhakti dan ceramah Dhamma di wihara-wihara. Tidak untuk Pemuda Buddhis Temanggung–Semarang–Kendal, mereka lebih memilih untuk menyelenggarakan Turnamen Futsal Lintas Agama. Kegiatan ini diselenggarakan di Lapangan Futsal Erik, Desa Pikatan, Temanggung Sabtu (19/5).
Turnamen ini diikuti oleh tim futsal dari berbagai komunitas lintas agama Temanggung, Semarang, Yogyakarta, Magelang dan Boyolali. “Saya rasa, Waisak adalah saat yang membahagiakan, terutama bagi umat Buddha. Jadi bolehlah kita merayakan dengan kegiatan yang menyenangkan, dan turnamen futsal ini salah satunya,” tutur Weny, ketua panitia acara ini.
Menurut Weny, futsal bukan sebatas olahraga yang menyenangkan dan sedang digemari anak muda, tetapi juga banyak pesan ajaran yang terkandung dalam sebuah permainan. “Di situ ada nilai sportivitas, kerjasama, dan kepedulian, baik kepada sesama kawan maupun lawan.” Dengan mengangkat tema “Jangan Menunggu Kehilangan Baru Mengerti Arti Kebersamaan”, pemuda Buddhis berharap dapat menjalin kerjasama dalam keberagaman.
“Di tahun politik seperti saat ini, tindakan-tindakan intoleransi semakin terlihat nyata, seperti beberapa waktu lalu teroris meledakkan bom di mana-mana. Kami, sebagai orang desa mau menunjukkan bahwa di sini kami bisa berkumpul bersama, lebih dari itu, kami bisa bermain,” pungkas Weny.
Kegiatan ini juga mendapat apresiasi dari Asosiasi Wasit Futsal, Kabupaten Temanggung yang memimpin jalanya pertandingan. Menurutnya, ini adalah karakter masyarakat Temanggung. “Pertandingan ini berjalan sangat baik meskipun tim yang bertanding dari latar belakang berbeda. Saya berharap panitia dapat mengunggah foto-foto kegiatan ini di media sosial, supaya semua orang tau, ini lho Temanggung.”
Baca juga: Pemuda Buddhis Temanggung-Semarang-Kendal Budidayakan Kopi dan Jamur Tiram
Turnamen futsal pemuda Buddhis ini diikuti oleh sepuluh tim futsal, yaitu; Tim Pemuda Buddhis, Pemuda Katolik, Patria Temanggung, Semarang dan Yogyakarta, STIAB Smaratungga, Bina Taruna FC, Phantom FC, Tanggo FC, dan Pemuda Vihara Ananda, Jumo.
Phantom FC keluar sebagai juara dalam turnamen ini setelah mengalahkan mengalah Bina Taruna FC dengan skor telak 8 – 3. Sedangkan pada perebutan juara ketiga antara Orang Muda Katolik dengan Pemuda Buddhis Vihara Ananda, Jumo dimenangkan oleh pemuda Buddhis dengan 14 – 6. Pemuda Buddhis akhirnya keluar sebagai juara tiga.
=================
Ayo Bantu Buddhazine
Buddhazine adalah media komunitas Buddhis di Indonesia. Kami bekerja dengan prinsip dan standar jurnalisme. Kami tidak dibiayai oleh iklan. Oleh sebab itu, kami membuka donasi untuk kegiatan operasional kami. Jika anda merasa berita-berita kami penting. Mari bordonasi melalui Bank Mandiri KCP. Temanggung 1850001602363 Yayasan Cahaya Bodhi Nusantara