Siapakah kita pada hari ini sangat ditentukan oleh pondasi yang ditanamkan kepada kita sewaktu masih kecil. Nah, bisa Anda bayangkan bagaimana kuatnya keyakinan pada agama Buddha jika sejak kecil telah ditanamkan nilai-nilai Buddhis, bahkan diperkuat dengan pemberkahan (blessing) dari bhikkhu Sangha.
Maka berbahagialah 500 anak yang mengikuti “First Blessing” pada tanggal 5 dan 9 Mei 2013 di Vihara Jakarta Dhammacakka Jaya, Jakarta. Anak-anak yang berusia hingga 12 tahun atau maksimal kelas 6 SD tersebut diberkahi oleh 5 bhikkhu Sangha dengan dipimpin oleh Bhikkhu Sukhemo, salah seorang bhikkhu senior Sangha Theravada Indonesia yang juga kepala Vihara Dhammacakka.
Mereka mendapat pemberkahan secara bergantian sesuai kelompoknya. Setelah membaca paritta yang dipimpin oleh bhikkhu Sangha dan diperciki air pemberkahan, anak-anak mendapat satu set bingkisan yang terdiri dari rupang Buddha kecil, air berkah, boneka, kado, buku, dan sertifikat.
Wajah ceria dan bangga terlihat jelas tidak hanya pada anak-anak yang diberkahi itu, namun juga pada para orangtua. “Rasanya senang sekali dan bangga buat saya, apalagi baru punya anak,” tutur Teddy, orangtua Callista (1 tahun 6 bulan), “Rasanya semua orangtua yang mempunyai keyakinan agama Buddha ingin anaknya diblessing secara agama Buddha dan dikenalkan keyakinan ini sejak dini.”
Teddy berharap pada Callista, “Inginnya dia menjalankan keyakinan yang dia pegang dengan sebenar-benarnya dan sesuai apa yang diajarkan. Tanpa dia melanggar dan menjalankan, itu saja itu sudah (menjadi) kebanggaan kita sebagai orangtua.”
Harapan serupa juga diungkapkan Vina, orangtua Vinley (3 tahun 6 bulan) dan Joselyn (1 tahun 4 bulan). “Biar lebih taat agamanya, (dan) berbakti,” harap Vina.
Awalnya First Blessing ini direncanakan hanya diadakan pada tanggal 5 Mei, namun karena peserta membludak akhirnya diadakan 2 kali. “Ini kan pertama diadakan, belum tahu responnya seperti apa. Ternyata banyak yang mau,” ujar Rosjanto, ketua panitia.
“First Blessing ini tidak mengikat, karena Buddhisme itu universal. Pemberkahan yang diberikan menjadi moment penting untuk selalu mengingatkan agar Dhamma dipelajari lebih jauh dan dipraktekkan dalam kehidupan sehari-hari,” jelas Rosjanto.
First Blessing sendiri merupakan salah satu dari rangkaian acara untuk merayakan Waisak tahun ini. “Misi kita mencoba untuk membuat suasana Waisak ini menjadi sedikit berbeda,” ujar Rosjanto. Menurutnya, selama ini gaung Waisak sebagai hari raya umat Buddha kurang greget, sangat berbeda dengan agama lain yang sangat terasa gregetnya.
Itulah yang melatarbelakangi sejumlah pengasuh sekolah minggu di Jakarta dan sejumlah kota lain membentuk kepanitiaan bersama yang bernama Anak Buddhis Indonesia. Ini adalah tahun ketiga diadakan Waisak anak secara bersama-sama. Yang pertama tahun 2011 di Mal Artha Gading, Jakarta Utara dengan tema “Prince’s Land” dan yang kedua tahun 2012 di Mal Central Park, Jakarta Barat dengan tema “Vesakh in the Park”. Untuk tahun ini, perayaan dipusatkan di Mal Emporium Pluit, Jakarta Utara tanggal 18-19 Mei dengan tema “The Kindness Garden”.
Kenapa menjadikan mal sebagai tempat untuk merayakan Waisak? “Kita memang punya roadmap jangka panjang untuk mengemas Waisak agar Buddhis bisa dikenal oleh publik,” jelas Rosjanto.
“Mal adalah tempat singgah yang menarik bagi anak-anak. Mungkin ada yang bertanya kok merayakan Waisak di mal? Mal dipilih karena banyak orang berkumpul di sana, tapi esensi agama Buddha yang disampaikan tetap sama,” tambah Rosjanto.
Rosjanto memberikan sedikit bocoran ada acara apa saja pada puncak perayaan Waisak anak kali ini. “The Kindness Garden adalah taman yang penuh dengan kebajikan, disimbolkan dengan panggung dipenuhi oleh teratai,” beber Rosjanto. Bukan hanya panggung, suvenir pun berbentuk teratai. Menurutnya, teratai benar-benar akan mendominasi Waisak anak kali ini.
Lalu acaranya apa saja? “Tanggal 18 Mei banyak lomba: menggambar, melukis, cosplay. Malamnya rangkai pasir, yaitu gambar dalam bentuk pasir. Di samping itu ada performance yang lain-lain. Tanggal 19 Mei ada tarian, video conference dengan Batam dan Balikpapan, serta sedang diupayakan dengan Singapura. Ditutup dengan sandiwara keliling dunia, nanti ada performance dari negara masing-masing, shadow dance, dan ditutup dengan drop balloon. Selain itu juga ada parade di dalam mal,” jelas Rosjanto. Wah lengkap sekali!
Makin penasaran kan? Makanya jangan sampai ketinggalan datang ke Mal Emporium Pluit tanggal 18-19 Mei, dan nikmati indahnya The Kindness Garden!
=================
Ayo Bantu Buddhazine
Buddhazine adalah media komunitas Buddhis di Indonesia. Kami bekerja dengan prinsip dan standar jurnalisme. Kami tidak dibiayai oleh iklan. Oleh sebab itu, kami membuka donasi untuk kegiatan operasional kami. Jika anda merasa berita-berita kami penting. Mari bordonasi melalui Bank Mandiri KCP. Temanggung 1850001602363 Yayasan Cahaya Bodhi Nusantara