• Monday, 24 May 2021
  • Ngasiran
  • 0

Sangha Theravada Indonesia (STI) mengangkat tema “Cinta Kasih Membangun Keluhuran Bangsa” dalam peringatan Hari Raya Waisak 2565 TB/2021. Melalui tema itu, STI ingin mengingatkan pentingnya keluhuran bangsa dengan dasar cinta kasih sebagai pedoman hidup bermasyarakat yang memiliki budi pekerti luhur.

Melalui tema itu, STI mengajak umat Buddha mengembangkan cinta kasih sebagai landasan perbuatan bajik. “Cinta kasih ini penting sebagai dasar kebajikan-kebajikan yang lain. Seperti; kemurahan hati (dana) yang dilakukan dengan cinta kasih menimbulkan perilaku moral yang baik. Sopan santun, tata krama, subasita, ini semua dimulai dari cinta kasih, diawali dari diri sendiri,” jelas Bhante Subbhapannyo, ketua Umum STI saat dihubungi BuddhaZine

Sedangkan nilai luhur bangsa, menurut Bhante Subhapannyo dapat belajar dari Candi Borobudur. Upaya pemerintah untuk menjadikan Borobudur sebagai wisata religi super prioritas harus didukung. Nilai ajaran Borobudur yang adiluhung perlu kita gaungkan kembali ditengah sikap-sikap egosentris, mementingkan diri sendiri semakin menguat.

“Sekarang ini, sikap egosentris pribadi makin menguat, budi pekerti juga makin luntur, budaya sendiri mulai diganti. Bukan memaafkan tapi menyalahkan, bukan saling membantu tapi mengganggu, bukan ramah melainkan meremehkan, bukan percaya pada pemimpinnya, tapi menghina.

“Padahal Sejak jaman dulu Indonesia dikenal sebagai bangsa yang berbudi luhur, bangsa yang ramah, saling menolong, mempunyai sikap toleran, penuh rasa gotong royong. Nilai luhur bangsa seperti itu jika bisa kembali diamalkan dengan dasar perasaan cinta kasih, kehidupan bermasyarakat akan damai. Kita perlu mendengungkan kembali harga diri bangsa yang tercermin dari cara hidup atau perilaku hidup yang berbudaya. Melestarikan budaya, seni, dan adat istiadat juga menghargai keyakinan maupun agama lain,” ajak Bhante.

Praktik Dhamma

Sebagai wujud menjalankan teman Waisak “Cinta Kasih Membangun Keluhuran Bangsa” selama satu bulan penuh STI menyelenggarakan program Sebulan Pendalaman Dhamma (SPD). Dalam program ini, umat Buddha di bawah binaan STI mengadakan puja bakti setiap pagi dan sore dengan menjalankan 8 sila (atanggasila).

“Dalam menjalankan SPD itu, belajar sekaligus praktik dhamma yang di dalamnya juga mengembangkan cinta kasih, kepribadian sosial, saling membantu dan berbagi, namun bisa mengendalikan diri tindakan, ucapan dan pikirannya. Menjadikan Buddha Gotama sebagai teladan hidup. Namun yang tidak kalah penting tetap mematuhi protokol kesehatan, jangan lengah,” lanjut Bhante.

Sebagai puncak peringatan Waisak, STI akan menyelenggarakan perayaan secara virtual selama tiga hari, tanggal 25 – 27 Mei 2021. Acara akan disiarkan secara langsung melalui kanal youtube Medkom Sangha Theravada Indonesia.

“Marilah mengembangkan cinta kasih dengan dimulai dari diri sendiri, untuk membangun keluhuran bangsa. Wujudkan dengan tindakan nyata, memiliki perilaku baik, dan saling membantu satu dengan yang lainnya. Serta memiliki disiplin diri mematuhi protokoler kesehatan dan vaksinasi, agar bangsa kita segera terbebas dari pandemi, kehidupan pulih seperti sedia kala. Semoga bangsa kita menjadi bangsa yang bermartabat, kuat dan berbudi luhur,” pungkas Bhante.

Selamat Hari Trisuci Waisak 2565/2021

=================

Ayo Bantu Buddhazine

Buddhazine adalah media komunitas Buddhis di Indonesia. Kami bekerja dengan prinsip dan standar jurnalisme. Kami tidak dibiayai oleh iklan. Oleh sebab itu, kami membuka donasi untuk kegiatan operasional kami. Jika anda merasa berita-berita kami penting. Mari bordonasi melalui Bank Mandiri KCP. Temanggung 1850001602363 Yayasan Cahaya Bodhi Nusantara