Liburan semester genap. Selain karena libur kenaikan kelas, liburan kali ini bertepatan dengan libur lebaran. Rata-rata aktivitas di sekolah off selama satu bulan, atau masuk kembali pada 16 Juli mendatang. Tentu saja momen ini akan dimanfaatkan untuk berkumpul dan berekreasi bersama keluarga, bahkan planning liburan tersebut sudah dicanangkan beberapa bulan sebelumnya.
Tapi siapa sangka, tidak semua siswa memilih liburan untuk bersenang-senang bersama keluarga maupun kerabat. Tidak sedikit dari mereka lebih memilih untuk berlatih hidup sederhana dengan praktik Dharma.
Program Pabbajja Samanera dan Silacarini Sementara biasanya memang diadakan pada saat liburan sekolah. Vihara maupun sekolah Buddhis memanfaatkan waktu liburan ini untuk memfasilitasi siswanya berlatih dan praktik menjadi seorang samana.
Umumnya mereka akan berlatih selama dua minggu. Salah satunya diadakan oleh Sekolah Dharma Widya, Tangerang rutin mengadakan kegiatan ini setiap tahun. Tahun ini, Program Pabbajja Samanera dan Silacarini sementara, diadakan pada 13-23 Juni 2018.
Tercatat 26 orang mengikuti pelatihan samanera, dan 39 orang mengikuti pelatihan silacarini. Program ini tidak hanya diadakan di Sekolah Dharma Widya. Sekolah Bodhisatta/Bodhisatta Buddhist Centre dan Vihara Isipatana, Tangerang juga mengadakan program yang sama. Bahkan pesertanya bisa mencapai ratusan untuk setiap tahunnya.
Sehari sebelum penahbisan, tepatnya 14 Juni 2018, para peserta yang mengikuti program ini membasuh kaki orangtua mereka dan memohon doa agar latihannya dapat berjalan dengan baik dan lancar. Isak tangis dari peserta dan orangtua tak terhindarkan dalam acara ini. Kemudian acara dilanjutkan dengan mencukur rambut para peserta, khususnya yang mengikuti pelatihan samanera.
Proses penahbisan
Penahbisan dilakukan pada 15 Juni 2018 oleh Bhikkhu Wongsin Labhiko di Cetiya Dharma Widya. Kurang lebih 25 bhikkhu hadir dalam rangkaian acara penahbisan ini. Dalam ceramahnya, Bhikkhu Wongsin menyampaikan manfaat dari mengikuti pelatihan samanera dan silacarini ini, diantaranya dapat belajar dan praktik Dhamma lebih dalam, membawa kebanggaan bagi orangtua dan keluarga, dan bahkan tidak menutup kemungkinan dapat melenyapkan kotoran batin.
“Bhante sangat bangga dengan kalian semua di sini. Di luar sana banyak yang sedang jalan-jalan… senang-senang, tapi kalian memilih untuk berlatih sebagai seorang samanera dan silacarini,” ungkapnya.
Wilbert, salah satu peserta samanera berumur 11 tahun mengatakan bahwa ia mengikuti pelatihan ini atas kemauannya sendiri. Siswa Sekolah Tarakanita ini mendapatkan informasi dari seorang bhikkhu di Vihara Siddharta, Tangerang Selatan bahwa akan ada program Pabbajja Samanera dan Silacarini Sementara selama masa liburan sekolah. Walaupun mayoritas siswa Sekolah Dharma Widya yang mengikuti kegiatan ini, tapi tidak mengurungkan niatnya untuk mengikuti program pelatihan tersebut.
“Saya tahu info ini dari bhante di Vihara Siddharta dan saya mau coba jadi samanera,” terangnya.
Pelatihan ini berlangsung selama kurang lebih dua pekan yang akan dipusatkan di Vihara Vipassana Graha, Lembang, Bandung.
=================
Ayo Bantu Buddhazine
Buddhazine adalah media komunitas Buddhis di Indonesia. Kami bekerja dengan prinsip dan standar jurnalisme. Kami tidak dibiayai oleh iklan. Oleh sebab itu, kami membuka donasi untuk kegiatan operasional kami. Jika anda merasa berita-berita kami penting. Mari bordonasi melalui Bank Mandiri KCP. Temanggung 1850001602363 Yayasan Cahaya Bodhi Nusantara