• Monday, 1 August 2022
  • Totok Tejamano
  • 0

Hari raya Asadha 2566 telah dirayakan segenap umat Buddha di berbagai tempat di Indonesia. Beberapa waktu yang lalu Puja Asadha telah dirayakan oleh umat Buddha di Candi Borobudur dengan dirangkai pembacaan Tipitaka selama tiga hari dan diakhiri dengan puja hari Asadha dengan ditampilkannya paduan suara lintas iman yang membuat ribuan orang menitikkan air mata haru.

Gema Asadha 2566/2022 ternyata terus bergulir di berbagai tempat. Minggu 31 Juli 2022 umat Buddha Kulon Progo tidak ketinggalan menyambut dan memperingati hari raya Asadha. Uniknya, acara ini digelar di tempat wisata Ekowisata Taman Sungai Mudal dan dirangkai dengan acara Kenduri Asadha serta pementasan sendratari.

Umat Buddha di Kulon Progo yang notabene merupakan masyarakat Jawa menggelar upacara hari Asadha dengan konsep budaya Jawa. Busana, bahasa dan pisungsung puja disesuaikan dengan adat Jawa.

Upacara diawali dengan ‘Mendhet Tirta’ di Tuk Mudal oleh Bhikkhu Abhijato, Samanera Attharatano, Samanera Hemaratano, sesepuh tuk Mudal, sesepuh umat Buddha dan anggota Magabudhi Kulon Progo. Iringan lagu Ketawang Ibu Pertiwi yang dinyanyikan umat Buddha sayup-sayup terdengar mengingatkan kita betapa ibu bumi Pertiwi telah memberikan begitu banyak berkah untuk umat manusia. Lantunan Ketawang ibu Pertiwi cakepan Hyang Maha Suci terus mengiringi hingga puja lilin dupa dilaksanakan.

Iringan lagu Jawa kembali dilantunkan menjelang meditasi, kali ini umat Buddha melantunkan terjemahan bahasa Jawa ayat-ayat Dhammapada syair 1, 2, 17 dan 19 dengan iringan gamelan yang syahdu dan menjadi pengantar meditasi welas asih yang begitu menenangkan.

Ekowisata Sungai Mudal memang menjadi salah satu tempat umat Buddha Kulon Progo dalam menggelar acara keagamaan. Biasanya setiap tahun tempat ini digunakan untuk  acara Tribuana Mangala Bhakti menjelang perayaan Trisuci Waisak, namun karena pandemi covid pada tahun ini tidak digelar. Namun seiring longgarnya kebijakan pemerintah memperbolehkan kegiatan massal dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan maka umat Buddha kembali menggelar acara keagamaan kali ini dengan perayaan Asadha.

Bhikkhu Abhijato dalam ceramahnya mengajak segenap umat Buddha untuk memahami Dhamma yang dibabarkan oleh Buddha Gautama pada saat bulan purnama Asadha. Setidaknya umat Buddha perlu memiliki pengertian atau pandangan yang benar yakni mengerti baik dan buruk, mengerti Kamma Vipaka dan mengerti empat kesunyataan mulia. Beliau mengajak untuk mewaspadai munculnya keinginan rendah (tanah) sebagai penyebab penderitaan. Tujuan akhir umat Buddha adalah mencapai Nibbana yakni lenyapnya kebencian, keserakahan dan ego.

Upacara peringatan hari Asadha di Kulon Progo semakin unik karena juga diadakan Kenduri Asadha. Kenduri ini merupakan wujud rasa syukur dan bahagia atas telah terbabarkannya Dhamma yang begitu dalam oleh Sang Buddha. Dengan diputarnya (dibabarkannya) Dhamma pada saat itu banyak umat manusia yang merasakan manfaat dari Dhamma sang Buddha. Oleh karena itu tema Asadha yang diambil oleh panitia adalah “Dharma Kababar, Rahayu Kasebar” bermakna Dharma ajaran Sang Buddha telah dibabarkan dan akan menyabarkan kebahagiaan bagi siapapun. Dalam Kenduri ini doa dari berbagai lintas agama juga dipanjatkan sebagai wujud kerukunan dan perdamaian.

Upacara puja Asadha 2566 ditutup dengan persembahan Sendratari Tribuana Manggala Bhakti binaan Dinas Kebudayaan Kulon Progo. Sendratari ini mestinya memang ditampilkan pada saat acara Tribuana Manggala Bhakti menjelang Trisuci Waisak 2566 mei lalu namun baru dapat ditampilkan pada moment asadha karena pandemi covid 19. Anak anak Buddhis yang tergabung dalam Sekolah Minggu Buddhis Kulon Progo juga turut menjadi bagian dari sendratari ini.

Kenduri Asadha 2566 yang baru pertama kali diadakan ini menjadi contoh sinergi, kerjasama dan kolaborasi berbagai pihak dalam mengangkat budaya Nusantara. Baik masyarakat beragama, pengurus tempat wisata, pemerintah dan stakeholder saling bahu membahu membangun peradaban Nusantara yang adiluhung, guyup, rukun serta kontributif terhadap pembangunan bangsa. [MM]

=================

Ayo Bantu Buddhazine

Buddhazine adalah media komunitas Buddhis di Indonesia. Kami bekerja dengan prinsip dan standar jurnalisme. Kami tidak dibiayai oleh iklan. Oleh sebab itu, kami membuka donasi untuk kegiatan operasional kami. Jika anda merasa berita-berita kami penting. Mari bordonasi melalui Bank Mandiri KCP. Temanggung 1850001602363 Yayasan Cahaya Bodhi Nusantara