• Monday, 29 October 2018
  • Sunyaloka
  • 0

Tidak seperti hari-hari biasanya, Minggu (28/10) di Wihara Ekayana Arama, Jakarta Barat, sedari pagi hingga siang wihara dipadati oleh 5.000 umat Buddha. Kedatangan mereka adalah untuk merayakan Kathina.

Perayaan Kathina merupakan ungkapan rasa syukur dan terima kasih umat Buddha kepada anggota Sangha yang telah melewati masa retret. Kathina sendiri merupakan salah satu momen perayaan dalam agama Buddha, Sangha yang telah selesai melatih diri selama masa retret tiga bulan untuk kemudian memasuki masa Kathina.

Ada 40 anggota Sangha yang berjalan dengan penuh keheningan saat melakukan pindapatta. Wihara Ekayana Arama mengangkat tema, “Dengan Mendukung Sangha, Kita Menjaga Dharma dan Hidup Sejahtera”. Usai pindapatta, acara dilanjutkan dengan pujabhakti dan ceramah Dharma yang dibabarkan oleh Bhante Dharmavimala.

Dunia digital

Dalam pembabaran Dharmanya, Bhante Dharmavimala menyampaikan perkembangan digital dengan agama Buddha, “Sesungguhnya di era digital, kita juga bisa menjadi semakin Buddhis, dengan penuh kesadaran memilih media digital. Kita tahu jika kita terus menerus diterpa konten-konten yang buruk maka pikiran kita pun akan menjadi buruk. Pikiran buruk membuat kita menjadi orang yang berucap dan bertingkah laku buruk. Akibatnya kita menderita dan tidak merasa damai.

“Sebaliknya jika kita terus menerus diterpa konten-konten yang baik maka pikiran kita pun akan menjadi baik. Pikiran baik membuat kita menjadi orang yang berucap dan bertingkah laku baik. Akibatnya kita merasa damai dan tidak menderita.”

“Saya menyarankan jika Anda tidak punya cukup waktu untuk membaca e-book Dharma atau memirsa video rekaman ceramah Dharma, setidaknya Anda memulai dulu setiap hari Anda dengan membaca renungan Dharma di smartphone Anda.

Bhante Dharmavimala menambahkan, “Anda juga dapat menjadikan dering smartphone Anda untuk berlatih sadar-penuh. Saat smartphone Anda berdering jadikan itu sebagai bunyi genta yang mengajak Anda untuk pulang ke rumah kedamaian, yaitu dengan menyadari tarikan napas dan embusan napas Anda sebanyak tiga kali. Atau minimal sekali. Setiap kali smartphone kita berdering, itu yang kita lakukan.

Baca juga: Merawat Kebhinekaan, Wihara Ekayana Arama Gelar Bakti Sosial

“Jadi Anda yang tingkat kesibukannya dalam berkomunikasi melalui smartphone lebih tinggi, sehingga berpotensi lebih tidak damai, juga akan mendapat lebih banyak kesempatan untuk berlatih pulang ke rumah kedamaian. Akhirnya Anda juga bisa menjadi lebih Buddhis di era digital. Selamat merayakan Kathina. Dengan Mendukung Sangha, Kita Menjaga Dharma dan Hidup Sejahtera. Semoga semua makhluk hidup berbahagia,” pungkasnya.

Sementara itu dalam kesempatan terpisah, Bhante Aryamaitri selaku Pimpinan Wihara Ekayana Arama menyampaikan, “Kita semua perlu menjadi teladan untuk menerapkan kehidupan penuh kesadaran. Dengan demikian kasih Buddha terpancarkan ke sekeliling dan masyarakat.”

Sanghadana menjadi penutup rangkaian perayaan Kathina, umat Buddha yang duduk di luar mengikuti serangkaian acara disediakan tenda, kipas angin, toilet yang cukup bersih sehingga mereka menjadi nyaman, bahkan panitia memasang sebuah layar yang cukup besar, membuat umat yang duduk di luar dapat mengikuti apa yang terjadi di dalam bhaktisala.


=================

Ayo Bantu Buddhazine

Buddhazine adalah media komunitas Buddhis di Indonesia. Kami bekerja dengan prinsip dan standar jurnalisme. Kami tidak dibiayai oleh iklan. Oleh sebab itu, kami membuka donasi untuk kegiatan operasional kami. Jika anda merasa berita-berita kami penting. Mari bordonasi melalui Bank Mandiri KCP. Temanggung 1850001602363 Yayasan Cahaya Bodhi Nusantara