• Wednesday, 31 May 2017
  • Billy Setiadi
  • 0

Hampir setiap tahun umat Buddha Desa Ngadas tak pernah absen mengadakan Dharmasanti Waisak.

Pada Minggu (28/5), umat Buddha Desa Ngadas kembali mengadakan Dharmasanti Waisak 2561 BE/2017. Dengan udeng khas Suku Tengger, umat di sini sangat antusias menyelenggarakan perayaan Dharmasanti Waisak.

Mungkin banyak dari kita yang belum tahu bahwa di kaki Gunung Bromo merupakan salah satu basis umat Buddha di Malang Raya, tepatnya di Desa Bromo, Kecamatan Poncokusumo, Kabupaten Malang. Jumlah umat di sini tak kurang dari 325 Kepala Keluarga (KK).

Pada kesempatan ini, hadir pula perwakilanHimpunan Mahasiswa Buddhis Indonesia (HIKMAHBUDHI), perwakilan dari berbagai majelis agama Buddha,Perwakilan Umat Buddha Indonesia (WALUBI) Malang Raya, Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kab. Malang, perangkat desa, Camat Poncokusumo, serta aparat keamanan.

Walaupun diguyur hujan deras, tak membuat animo masyarakat menyurut untuk memeriahkan acara ini. Dimulai dengan melakukan pradaksina yang dipimpin oleh Bhikkhu Sangha, lalu melalukan ritual, dilanjutkan ke acara berupa pembacaan Dhammapada, serta beberapa penampilan seni.

“Saya sengaja datang jauh-jauh hadir di Dharmasanti Waisak Desa Ngadas untuk mengapresiasi dan terus memotivasi umat Buddha di desa agar terus bisa mengembangkan ajaran Buddha,” ungkap Anes Dwi Prasetya, Sekjen PP Hikmahbudhi.

“Inilah bukti Buddhis Nusantara, bisa mengembangkan ajaran dengan menyelaraskan antara Dharma dan budaya. Menjadi Buddhis tidak harus menghilangkan budaya nenek moyang,” tambah Billy Setiadi, ketua cabang Hikmahbudhi Malang.

HL2HL3 HL4

=================

Ayo Bantu Buddhazine

Buddhazine adalah media komunitas Buddhis di Indonesia. Kami bekerja dengan prinsip dan standar jurnalisme. Kami tidak dibiayai oleh iklan. Oleh sebab itu, kami membuka donasi untuk kegiatan operasional kami. Jika anda merasa berita-berita kami penting. Mari bordonasi melalui Bank Mandiri KCP. Temanggung 1850001602363 Yayasan Cahaya Bodhi Nusantara