Foto: Dok. FGS
Pada 12 September 2025, Fo Guang Shan Tsung Lin University menggelar “Upacara Wisuda Bersama Tahun Ajaran 2024 & Pembukaan Tahun Ajaran 2025” di Aula Balai Tathagata (Ru Lai Dian). Acara yang berlangsung khidmat ini diikuti oleh 74 lulusan dari berbagai unit pendidikan di bawah naungan Fo Guang Shan, termasuk Institut Studi Buddhis Tiongkok FGS, Departemen Internasional Tsung Lin University, Departemen Pria dan Wanita, Sramanera College (India), The Eastern Buddhist College, Dong Zen Buddhist College Malaysia, Pusat Pendidikan Buddhis Fo Guang Shan Indonesia, serta kelas pelatihan budaya Vihara Leluhur Da Jue, Yixing.
Di hadapan Hyang Buddha dan lebih dari 2.200 peserta yang hadir, para lulusan menyatakan tekad untuk melestarikan ajaran Buddha, memikul tanggung jawab penyebaran Dharma, serta mengemban semangat “Agama Buddha bergantung kepada saya” sebagai wujud pengamalan Buddhisme Humanistik.
Kehadiran Pusat Pendidikan Buddhis Fo Guang Shan Indonesia dalam upacara ini menjadi kebanggaan tersendiri. Sebagai lembaga yang berperan aktif dalam pendidikan Dharma di Indonesia, pusat ini turut melahirkan generasi muda Buddhis yang berkomitmen mengembangkan nilai-nilai Humanistik Buddhisme.
Melalui program pendidikan yang menekankan pengembangan karakter, spiritualitas, dan pelayanan sosial, Pusat Pendidikan Buddhis Fo Guang Shan Indonesia telah menjadi bagian penting dalam jaringan pendidikan global Fo Guang Shan yang menyebarkan cahaya kebijaksanaan dan welas asih di berbagai negara.
Dalam sambutannya, Ven. Tzu Hui mengenang kembali perjalanan awal Master Hsing Yun yang enam puluh tahun lalu mendirikan Akademi Buddhis di Vihara Shoushan dengan standar penerimaan siswa yang ketat. Meski demikian, tempat itu menjadi pilihan utama bagi para calon siswa karena kualitas pengajarannya dan lingkungan belajar yang kondusif.
Sementara itu, Rektor Universitas Nanhua, Kao Chun-Hsiung, menegaskan bahwa berkat filosofi “Tiga Kebaikan dan Empat Pemberian” yang diajarkan oleh Master Hsing Yun, banyak pihak memperoleh manfaat yang tak ternilai. Nilai-nilai tersebut kini menjadi bagian dari arah pengembangan Universitas Nanhua yang berlandaskan semangat Humanistik Buddhisme.
Rektor Universitas Fo Guang, Chao Han-Chieh, menambahkan bahwa selama lebih dari enam dekade, Tsung Lin University telah meneruskan kebijaksanaan hidup Hyang Buddha dan menyebarkan Dharma ke berbagai penjuru dunia.
Salah satu donatur utama, Luo Li A-Zhao, yang telah mendukung pendidikan Sangha selama lebih dari tiga puluh tahun, juga berbagi kenangan dengan penuh haru. Ia menceritakan bahwa suatu ketika ia bertanya kepada Master Hsing Yun mengapa Fo Guang Shan lebih menekankan pendidikan dibandingkan kegiatan amal sosial.
Master Hsing Yun menjawab, “Dengan mendidik dan melahirkan orang-orang berbakat yang dapat bermanfaat bagi masyarakat, kita justru dapat menolong lebih banyak orang yang menderita.” Jawaban itu menjadi dasar arah gerak Fo Guang Shan hingga kini, termasuk dalam pengembangan lembaga pendidikan di Indonesia.
Sebagai penutup, seluruh peserta bersama-sama menyanyikan “Lagu Perpisahan” untuk menyemangati para lulusan agar terus berjuang dengan tekun menegakkan kebajikan, berani menjadi pelopor penyebaran Dharma, dan menyalakan lentera kebijaksanaan di mana pun mereka berada.
Semangat tersebut sejalan dengan cita-cita Pusat Pendidikan Buddhis Fo Guang Shan Indonesia dalam membina generasi Buddhis yang berilmu, berwelas asih, dan berdedikasi bagi kemajuan masyarakat.
