Foto: Ngasiran
Suasana hening dan khidmat menyelimuti Kuningan City Ballroom lantai 7 siang itu, Sabtu (18/10). Paduan suara yang digawangi anak-anak muda Buddhis ini tampil membawakan lagu “Hadirkan Cinta” ciptaan Joky Huang dengan aransemen lembut yang menyentuh hati. Tak hanya bernyanyi, Parami Harmony juga menampilkan bahasa isyarat melalui video klip, mengajak setiap hadirin merasakan pesan cinta kasih yang universal.
Penampilan Parami Harmony menjadi salah satu momen paling berkesan dalam acara “Indonesia Berdoa: Doa Lintas Agama” yang diselenggarakan oleh Forum Masyarakat Indonesia Emas (FORMAS) dengan dukungan Yayasan Agung Podomoro Land. Mengusung tema “Bersatu, Berkeadilan, dan Sejahtera Melalui Semangat Kolaborasi,” acara ini menghadirkan tokoh lintas agama dan para pemimpin nasional yang bersama-sama memanjatkan doa bagi bangsa.
Ketua Umum FORMAS, Yohanes Handojo Budhisedjati, dalam sambutannya menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan wujud nyata dari semangat kolaborasi lintas iman menuju Indonesia Emas 2045. “Doa lintas agama ini adalah bukti bahwa kekuatan spiritual dan persaudaraan lintas iman merupakan fondasi penting bagi kemajuan Indonesia. Dengan cinta kasih dan kolaborasi, kita menapaki jalan menuju Indonesia Emas,” ujarnya penuh harapan.
Dalam suasana yang penuh keteduhan, Eric Fernardo dari Keluarga Cendekiawan Buddhis Indonesia (KCBI) menjadi salah satu pendoa lintas agama yang mewakili umat Buddha. Membacakan doa bertajuk “Cinta Kasih dan Kemanusiaan,” Eric mengutip ajaran dari Sutta Nipata yang menekankan pentingnya menjauhi kebencian dan menumbuhkan welas asih. “Di tengah dunia yang bising oleh kemarahan, kita diingatkan bahwa jalan menuju damai berawal dari dalam diri: dari kesediaan untuk memaafkan, keberanian untuk berbelas kasih, dan tekad untuk tidak membalas luka dengan luka,” ucapnya lembut dan reflektif.
Acara ini juga dihadiri oleh beberapa tokoh Buddhis, di antaranya Piandi dari Persatuan Umat Buddha Indonesia (Permabudhi) dan Daniel Johan, anggota DPR RI, yang turut memberikan dukungan terhadap kegiatan lintas agama ini.
Di antara lantunan doa dan refleksi dari berbagai agama, penampilan Parami Harmony menjadi simbol nyata bagaimana cinta kasih dapat diwujudkan dalam bentuk yang indah dan universal. Paduan suara ini tidak hanya menyanyikan lagu, tetapi menghadirkan makna yang lebih dalam — bahwa cinta dapat dirasakan, dilihat, dan didengar oleh siapa pun, bahkan tanpa kata-kata.
Para peserta dan tamu undangan tampak terharu dan memberikan tepuk tangan panjang usai penampilan tersebut. Harmoni vokal yang lembut berpadu dengan gerakan bahasa isyarat menciptakan suasana damai yang sulit dilupakan, menjadi salah satu penutup paling berkesan dalam rangkaian acara.
Melalui kegiatan “Indonesia Berdoa,” FORMAS ingin menegaskan bahwa doa bukan hanya simbol, melainkan tindakan nyata untuk memperkuat solidaritas bangsa. Dan sore itu, Parami Harmony membuktikan bahwa doa dan cinta kasih dapat dihadirkan melalui musik — dengan harmoni suara dan hati yang menyatu untuk Indonesia.
