• Tuesday, 30 November 2021
  • Sasanasena Hansen
  • 0

Adalah Thích Quảng Đức, seorang biksu Mahayana dari Vietnam yang melakukan protes keras terhadap diskriminasi yang dilakukan oleh pemerintah Vietnam Selatan kala itu terhadap agama Buddha.

Protes kerasnya dilakukan dengan cara mengorbankan dirinya sendiri agar seluruh masyarakat melihat kenyataan diskriminasi yang tengah terjadi di Vietnam.

Kala itu, meskipun diperkirakan 70% warga Vietnam beragama Buddha, namun diskriminasi yang dilakukan oleh pemerintahan Ngô Đình Diệm, seorang Katolik yang taat, membuat banyak praktik opresi terhadap agama dan penganut agama Buddha.

Foto bakar diri yang dilakukan oleh Thich Quảng Đức sendiri diambil oleh fotografer dan jurnalis asal Amerika bernama Malcolm Browne. Thich Quảng Đức membakar dirinya sendiri hingga meninggal di sebuah persimpangan jalan di Saigon pada 11 Juni 1963.

Aksi yang dilakukannya mengubah pandangan dunia tentang opresi pemerintah Vietnam terhadap warganya sendiri. Presiden John F. Kennedy bahkan mengatakan bahwa tidak ada foto dalam sejarah dunia yang telah membuat emosi semacam ini di dunia.

Malcolm Browne sendiri diganjar penghargaan Pulitzer Prize atas hasil jepretannya yang mengabadikan aksi bakar diri Thich Quảng Đức.

Biksu Thich Quảng Đức sendiri lahir di sebuah desa bernama Hội Khánh, di distrik Vạn Ninh, Propinsi Khánh Hòa dengan nama Lâm Văn Túc. Beliau adalah tujuh bersaudara dan pada usia tujuh tahun, dia pergi mempelajari agama Buddha dari Thích Hoằng Thâm, yang juga adalah pamannya. Lâm Văn Túc kemudian mengubah namanya menjadi Nguyễn Văn Khiết.

Pada usia 15 tahun, dia menjadi seorang samanera dan ditahbiskan menjadi seorang biksu pada usia 20 tahun dengan nama dharma Thích Quảng Đức. Nama Thích diambil dark “Thích Ca” atau “Thích Già” yang berarti klan Sakya. Setelah ordinasinya, dia kemudian mempraktikkan pertapaan menyendiri buddhis selama tiga tahun.

Setelah masa penyendiriannya berakhir, dia mulai mengembara di Vietnam tengah untuk membabarkan Dhamma. Pada 1932, beliau ditunjuk sebagai seorang inspektur untuk asosiasi buddhis di Ninh Hòa, sebelum kemudian menjadi inspektur para biksu di Khánh Hòa. Dia bertanggung jawab pula atas pembangunan 14 wihara di sana.

Pada 1934, dia pindah ke Vietnam Selatan untuk membabarkan Dhamma. Selama di Vietnam bagian selatan, beliau juga menghabiskan dua tahun di Kamboja untuk mempelajari tradisi Buddhis Theravada.

Beliau meninggal pada usia 65 tahun dengan mengorbankan dirinya sendiri demi kebaikan warga Vietnam yang didiskriminasi oleh pemerintah mereka sendiri. Atas pengorbanan yang dilakukannya, umat Buddha Vietnam menganggap biksu Thích Quảng Đức sebagai seorang bodhisattwa.

=================

Ayo Bantu Buddhazine

Buddhazine adalah media komunitas Buddhis di Indonesia. Kami bekerja dengan prinsip dan standar jurnalisme. Kami tidak dibiayai oleh iklan. Oleh sebab itu, kami membuka donasi untuk kegiatan operasional kami. Jika anda merasa berita-berita kami penting. Mari bordonasi melalui Bank Mandiri KCP. Temanggung 1850001602363 Yayasan Cahaya Bodhi Nusantara

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *