• Friday, 7 August 2015
  • Handaka Vijjananda
  • 0

Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA), pemaduan ekonomi dalam menghadapi perdagangan bebas antarnegara di Asia Tenggara, akan diberlakukan pada akhir 2015. Di samping kerja sama MEA di bidang ekonomi, sosial, budaya, dan pendidikan, beberapa praktisi Buddhis meyakini bahwa kerja sama umat dari tradisi Theravada, Mahayana, dan Vajrayana akan bersumbangsih bagi perdamaian dan kerukunan di MEA.

International Buddhist College dan Than Hsiang Foundation bekerja sama dengan World Buddhist University Thailand menyelenggarakan konferensi internasional dengan tema “Aksi Sosial dan Pendidikan Buddhis di MEA”. Tema ini berfokus pada prinsip Buddhis kewelasan dan kebijaksanaan yang dapat diwujudkan ke dalam aksi positif oleh para peserta.

Konferensi ini diselenggarakan di Than Hsiang Temple, Penang, Malaysia pada 26 Juli 2015. Enam belas pembicara dari 7 negara Asia Tenggara menyajikan presentasi mengenai pengetahuan dan pengalaman mereka dalam aksi humanistik dan pendidikan kepada sekitar seratus peserta dari kalangan monastik, akademisi, praktisi, dan pengamat, dari berbagai negara Asia Tenggara.

Biksu Dr. Wei Wu, pendiri Than Hsiang Foundation, membuka konferensi tahun kedua ini yang merupakan lanjutan konferensi tahun 2014 di Phuket.

Professor Dr. Pataraporn Sirikanchana (Thailand) dalam sambutannya menyampaikan pentingnya memupuk semangat altruisme (mengutamakan pihak lain) melalui pendidikan.

Handaka Vijjananda, pendiri Ehipassiko Foundation Indonesia, membagikan pengalamannya dalam pelayanan Studi, Aksi, Meditasi Dharma Humanistik dengan tajuk “Melayani, Tradisi yang Hilang”. Handaka menuturkan bahwa jika suatu agama bermaksud untuk tumbuh, agama itu harus mengedepankan pelayanan. Lembaga yang berdaya layan rendah akan ditinggalkan pihak internal dan tak akan diminati pihak eksternal. Mentalitas “proaktif melayani” akan menarik simpati orang, dan pada gilirannya, mereka yang dilayani dengan baik akan terilhami untuk melayani, dan niscaya terciptalah tradisi saling melayani.

Pada penghujung senja, Dr. Tavivat Puntarigvivat dari World Buddhist University Thailand menutup konferensi sembari mengharapkan perjumpaan kembali tahun depan di konferensi ketiga yang akan dituanrumahi oleh Kamboja.

Pembicara dan Tema Konferensi Buddhis Internasional MEA
Pembukaan: Biksu Dr. Wei Wu (Malaysia)
Sambutan: Prof. Dr. Pataraporn Sirikanchana (Thailand)

Aksi Sosial
Moderator: Mr. Benny Liow (Malaysia).
1. Tavivat Puntarigvivat (Thailand): Women’s Rights in AEC: A Thai Theravada Buddhist Perspective.
2. Porntipha (Thailand): Chinese Buddhist Missionary in Malay Peninsula.
3. Handaka Vijjananda (Indonesia): Serving Others, a Lost Tradition.
4. Goh Pik Pin (Malaysia): Compassion in Action from the Perspective of Kasih Hospice.
5. Shwe Yee Oo (Myanmar): Development by Love and Compassion.
6. Soong Wei Yean (Malaysia): Than Hsiang Temple, From Womb to Tomb.
7. Soontaraporn Techapalokul (Thailand): Towards Buddhist Social Work and Happiness.
8. Juliana Klinkert (Colombian, Thailand): The Impact of Combining Coaching and Buddhist Ethics for Improving People.

Pendidikan
Moderator: Ms. Wong Ping Ling (Malaysia).
1. Bhikkhu Nget Sopheap (Cambodia): Buddhist Educational Crisis in Cambodia.
2. Lye Voon Seong (Malaysia): Buddhism and Education: The Phor Tay’s Experience.
3. Hoang (Vietnam): Higher Buddhist Education in Vietnam: Challenges and Solutions.
4. Biksuni Fa Xun (Singapore): Mindfulness and Loving Kindness in Education.
5. Swe Swe Mon (Myanmar): Theory and Practice of Buddhist Monastic Schools in Myanmar.
6. Khin Maung Kyi (Myanmar): Buddhist Training for Youths.
7. Phyu Mar Lwin (Myanmar): The Buddha’s Teaching: Pedagogy for Children in Poverty.
8. Sauwalak Kittiprapas (Thailand): Buddhist Happiness and Economics for Development and Work.

=================

Ayo Bantu Buddhazine

Buddhazine adalah media komunitas Buddhis di Indonesia. Kami bekerja dengan prinsip dan standar jurnalisme. Kami tidak dibiayai oleh iklan. Oleh sebab itu, kami membuka donasi untuk kegiatan operasional kami. Jika anda merasa berita-berita kami penting. Mari bordonasi melalui Bank Mandiri KCP. Temanggung 1850001602363 Yayasan Cahaya Bodhi Nusantara

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *