• Thursday, 6 August 2015
  • Paramita Gotami
  • 0

Di dalam empat landasan kesadaran, seperti yang tertulis dalam Satipatthana Sutta, Buddha mengajarkan empat postur tubuh untuk melakukan latihan meditasi:

Ketika berjalan, orang bijaksana menyadari, “Aku sedang berjalan”;
Ketika berdiri, ia menyadari, “Aku sedang berdiri”;
Ketika duduk, ia menyadari, “Aku sedang duduk”;
Ketika berbaring, ia menyadari, “Aku sedang berbaring”;
Bahkan ketika tubuhnya melakukan gerakan sekecil apa pun, ia menyadarinya.

Metode meditasi berjalan seringkali disebut sebagai meditasi bergerak. Dalam mempraktikkan meditasi ini, pusatkan seluruh perhatian Anda kepada proses berjalan –mulai dari perpindahan tumpuan tubuh hingga peletakkan kaki. Meditasi berjalan adalah bagian penting dari penyunyian dalam berbagai tradisi dan digunakan untuk mengimbangi dan menggantikan energi dari meditasi duduk. Meditasi ini merupakan penghubung untuk memadukan latihan dalam kehidupan sehari-hari, mengingat metode ini lebih mudah dipraktikkan dibandingkan metode meditasi duduk bagi banyak orang.

Temukan tempat yang lapang dimana Anda dapat berjalan dalam garis lurus sekitar sepuluh langkah. Jarak yang singkat ini adalah instruksi yang dianjurkan dalam tradisi Theravada. Beberapa memilih jarak yang lebih panjang. Pusatkan perhatian kepada kaki Anda dan pindahkan tumpuan secara perlahan dari sisi yang satu ke sisi yang lain dan dari depan ke belakang. Berjalan tanpa alas kaki dapat meningkatkan kesadaran terhadap apa yang terjadi pada tubuh dalam mengatur keseimbangan.

20150806 Cara Melatih Meditasi Berjalan_2

Untuk menciptakan ketenangan jasmani, angkat kepala Anda, rilekskan bahu dengan memosisikannya sejauh mungkin dari telinga, dan busungkan dada dengan rasa percaya diri, layaknya seorang raja atau ratu. Anda bisa menyatukan kedua tangan Anda di belakang tubuh, di depan, atau membiarkannya menggantung di sisi tubuh.

20150806 Cara Melatih Meditasi Berjalan_3

Angkat kaki kanan Anda, perhatikan perpindahan berat tubuh yang terjadi. Pusatkan perhatian pada apa yang dibutuhkan sisi kiri tubuh untuk menopang seluruh beban tubuh Anda –jari-jari kaki merenggang, terpusat pada suatu titik. Ulurkan kaki kanan ke depan, letakkan tumit di tanah, kemudian letakkan telapak kaki. Ketika berat badan berpindah ke depan, perhatikan bagaimana tumit kaki kiri mulai terangkat. Ayunkan kaki kiri ke depan, ulangi terus-menerus.

Menandai gerakan adalah cara yang baik untuk membentuk sinkronisasi dan ritme di dalam tubuh. Jika pikiran mulai berkelana, gunakan tanda sederhana, seperti “mengangkat kaki, memindahkan kaki, meletakkan kaki” sebagai pengingat untuk memfokuskan kembali pikiran ke tubuh. Selain menandai gerakan, melantunkan gatha –syair pendek untuk menunjang latihan– adalah teknik yang umum digunakan dalam komunitas Thich Nhat Hanh. Berikut salah satu syair yang dapat dilantunkan dalam latihan meditasi berjalan:

(menarik napas) “Aku telah tiba”; (mengembuskan napas) “Aku tiba di rumah.”
(menarik napas) “Di sini”; (mengembuskan napas) “Di masa kini.”
(menarik napas) “Aku nyata”; (mengembuskan napas) “Aku bebas.”
(menarik napas) “Di akhir”; (mengembuskan napas) “Aku menetap.”

20150806 Cara Melatih Meditasi Berjalan_4

Ketika Anda tiba di akhir jalan, berhenti dan tarik napas. Kemudian, berbalik dan kembali ke tempat awal sebelum Anda memulai meditasi sambil mengatur napas. Ulang kembali seluruh hal yang telah dilakukan dengan mengambil posisi dan mengumpulkan keseimbangan tubuh. Ulangi mengangkat, memindahkan, dan meletakkan kaki Anda.

Pada masa awal latihan, Anda mungkin menyadari bahwa langkah Anda sangat terukur dan terlihat seperti robot. Meskipun demikian, lama-kelamaan Anda menjadi lebih leluasa bergerak setelah napas dan gerakan Anda terhubung, dengan membebaskan pikiran dari hal-hal lain di luar meditasi dan hanya fokus pada latihan. Awali latihan dengan sesi berdurasi 10 menit, sebelum ditingkatkan menjadi 30-45 menit.

Ketika Anda mengakhiri latihan, berdirilah tanpa bergerak (diam), amati bagian tubuh yang mengeluarkan sensasi energi dan bagian mana yang diam. Perhatikanlah bagian yang telah naik sampai puncaknya dan bagian yang telah dilepas. (Lion’s Roar)

=================

Ayo Bantu Buddhazine

Buddhazine adalah media komunitas Buddhis di Indonesia. Kami bekerja dengan prinsip dan standar jurnalisme. Kami tidak dibiayai oleh iklan. Oleh sebab itu, kami membuka donasi untuk kegiatan operasional kami. Jika anda merasa berita-berita kami penting. Mari bordonasi melalui Bank Mandiri KCP. Temanggung 1850001602363 Yayasan Cahaya Bodhi Nusantara

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *