• Thursday, 4 May 2017
  • BuddhaZine
  • 0

Masa lalu telah pergi, masa depan belum tiba, hanya masa sekarang ini yang merupakan keajaiban hidup.

Jum’at (21/4), Keluarga Buddhayana Indonesia (KBI) Lampung telah mengawali kegiatan Retret Hidup Berkesadaran dengan tema “Menerapkan sati dan samadhi dalam kehidupan sehari-hari”. Kegiatan ini bertempat di Vihara Bodhisattva Teluk Betung Kota Bandar Lampung, dengan jumlah peserta terbatas hanya 50 Orang. Jadwal kegiatan retret berlangsung selama 4 hari, dimulai pada Jum’at, 21 April 2017 pukul 19:00 WIB dan selesai pada hari Senin, 24 April 2017 Pukul 12:00 WIB.

Majelis Buddhayana Indonesia (MBI) Provinsi Lampung menyelenggarakan retret khususnya untuk umat Buddha guna memberi pengertian dan praktik serta betapa pentingnya “Hidup Sadar” dalam kesibukan sehari-hari. Sesuai dengan arti dari retret yaitu menarik diri, mundur, menjauhkan diri dari lingkungan kesehariannya.

“Seni Hidup Berkesadaran adalah sebuah metode untuk membimbing siapa saja keluar dari samudera penderitaan. Sepanjang perjalanan hidup kita, kita telah mengalami kemarahan, kesedihan, kekecewaan, pertikaian, perpecahan, dan lain sebagainya yang telah membuat hidup kita seperti sebuah medan perang yang tak pernah selesai. Seni Hidup Berkesadaran, ketika dipraktikkan dalam kehidupan sehari-hari, telah banyak membantu menghadirkan kedamaian dan sukacita kepada banyak orang yang telah lelah bergumul dan bertikai dengan batin dan kehidupannya sendiri.

“Hidup sadar membuat kita hadir sepenuhnya bersama mereka yang berada di antara kita. Kita juga menjadi senantiasa ada ketika kita sedang melakukan segala sesuatu. Latihan hidup berkesadaran bersatu padu dengan rutinitas keseharian di rumah seperti berjalan, duduk, bekerja, makan, dan sebagainya. Kita berlatih untuk sadar dengan apa yang sedang kita lakukan. Selain berlatih sebagai individu, berlatih sebagai komunitas membuat suasana menjadi begitu ceria, santai, dan solid. Setiap orang menjadi lonceng kesadaran bagi sahabat lainnya. Saling mengingatkan serta saling mendukung di sepanjang perjalanan latihan, mengingatkan untuk senantiasa hidup di saat ini.

“Hidup dalam suasana ini, kita sudah menjadi anggota yang berharga dari komunitas. Kita akan terampil bekerja dalam proses yang terus-menerus dalam membangun sebuat tempat berlindung bagi banyak makhluk,” terang Bhante Nyanabadra selaku pembimbing retret.

=================

Ayo Bantu Buddhazine

Buddhazine adalah media komunitas Buddhis di Indonesia. Kami bekerja dengan prinsip dan standar jurnalisme. Kami tidak dibiayai oleh iklan. Oleh sebab itu, kami membuka donasi untuk kegiatan operasional kami. Jika anda merasa berita-berita kami penting. Mari bordonasi melalui Bank Mandiri KCP. Temanggung 1850001602363 Yayasan Cahaya Bodhi Nusantara

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *