Foto: Ngasiran
Ribuan umat Buddha Kabupaten Temanggung berkumpul dalam acara Maha Manggala Keluarga Umat Buddha Kabupaten Temanggung 2025 yang mengusung tema “Guyub Rukun, Nguri-uri Budaya, Mbangun Ati Santosa”. Kegiatan ini digelar sebagai wujud syukur sekaligus upaya mempererat persaudaraan, melestarikan budaya, dan membangun ketenangan batin berdasarkan ajaran Dharma.
Dalam sambutannya, Ketua Panitia Saryanto menyampaikan laporan sekaligus menyampaikan tujuan utama penyelenggaraan acara ini. “Ada tiga poin utama yang menjadi landasan kegiatan ini,” ujarnya. Pertama, menggugah kesadaran bahwa keberagaman adalah kekuatan yang memperkaya Dharma. Dalam semangat Bhinneka Tunggal Ika, perbedaan justru menjadi anugerah yang memperkuat persatuan umat Buddha.
Kedua, acara ini menjadi momen untuk mengenang jasa leluhur sekaligus membangkitkan semangat mencapai kebahagiaan dan kesejahteraan sejati. “Kita harus terus menjaga ajaran Dharma dan melanjutkan perjuangan para pendahulu,” tegas Saryanto.
Tak lupa, ia mengucapkan terima kasih kepada seluruh umat Buddha Temanggung, tokoh agama, pejabat, dan donatur yang mendukung acara ini. “Semangat kebersamaan ini adalah cerminan dari tema yang kita usung. Dukungan moril dan materiil dari semua pihak menjadi tulang punggung keberhasilan acara ini,” ungkapnya.
Acara ini dihadiri oleh sejumlah pejabat, tokoh agama, dan masyarakat yang turut memberikan restu. Harapannya, semangat guyub rukun, pelestarian budaya, dan ketenangan hati dapat terus tumbuh, mendorong kemajuan umat Buddha di Temanggung.
“Semoga kebaikan semua pihak dibalas berlipat ganda, dan semoga kita semua dapat mengamalkan nilai-nilai Dharma dalam kehidupan sehari-hari,” tutup Saryanto penuh harap.
Kegiatan ini diisi dengan berbagai rangkaian acara, mulai dari puja bakti, pentas budaya, hingga diskusi kebangsaan, memperkuat harmoni dalam keberagaman.
