• Saturday, 18 March 2023
  • Surahman
  • 0

Ratusan bhikkhu dan umat Buddha Sumatera Utara mengikuti upacara peringatan 49 hari wafatnya Bhante Jinadhammo. Acara digelar di dua tempat, yaitu Prasadha Jinadhammo Komplek MMTC, Jl.Williem Iskandar, dan Vihara Borobudur, Medan, pada Rabu (15/3). 

Di Prasadha Jinadhammo digelar pagi hari mulai pukul 09.30 WIB, sementara di Vihara Borobudur dilaksanakan petang hari mulai pukul 18.00 WIB. Upacara ini diselenggarakan oleh Sangha Agung Indonesia (SAGIN) dan ditayangkan secara live di Youtube channel Sigalovada TV, Prasadha Jinadhammo TV, dan Buddhayana TV.

Bhante Khemacaro, Ketua Umum SAGIN menyampaikan penghormatan setinggi-tingginya kepada mendiang Bhante Jinadhammo Mahathera. Bhante juga berpesan kepada semua umat yang hadir agar bisa meneladani kebajikan-kebajikan yang telah dilakukan oleh mendiang.

“Dewan Pengurus SAGIN memberikan penghormatan setinggi-tingginya kepada mendiang Bhante Jinadhammo Mahathera. Kami juga sangat memberikan penghormatan terbaik kepada Beliau, karena berkat bimbingan Beliau sehingga Keluarga Buddhayana Indonesia menjadi organisasi Buddhis yang tersebar dan terbesar di Negara Kesatuan Republik Indonesia. Oleh karenanya, marilah kita bersama-sama menjaga warisan yang telah Beliau berikan, yaitu warisan teladan, warisan nasihat yang dapat kita pergunakan. Sehingga kita menjadi murid yang bisa meneladani dan menjalankan pesan-pesan beliau. Dan marilah kita menjaga kerukunan, gotong-royong dan kebersamaan,” papar bhante.

Bhante menambahkan bahwa mendiang sangat meneladani gurunya yaitu Bhante Ashin Jinarakkhita dalam kedisiplinan dan kebiasaan unik yaitu kemana-mana selalu menggunakan jalur darat.Oleh karenanya sebagai bentuk penghormatan, ke depan SAGIN akan membangun tempat khusus bagi umat untuk melakukan perhormatan kepada  mendiang Bhante Jinadhammo. 

Upacara diisi dengan kebaktian avamanggala yang dilaksanakan secara tiga tradisi yaitu Theravada, Vajrayana, dan Mahayana. Dalam upacara ini selain puja bakti juga dilakukan penempatan Sin Cu Pai yang acara ritualnya dipimpin oleh Bhikkhu Nyana Maitri, Bhiksu Bhadra Silo, Bhiksu Bhadra Bala, dan Biksuni Bhadra Karuna. Juga pemutaran video persembahan dari Vihara Borobudur yaitu video pada saat meninggalnya hingga upacara kremasi Bhante Jinadhammo.

C:\Users\ngasi\Videos\00 MAMAN\49 1.jpg

Dhammadesana seusai puja bakti disampaikan oleh Y.M. Nekkhama Mahasthavira. Biksu menjelaskan pentingya bagi umat Buddha melakukan pelimpahan jasa kepada leluhur yang sudah meninggal.

“Dalam 49 hari apa yang harus kita lakukan untuk leluhur kita yang sudah meninggal? Yaitu kita lakukan hal yang bermanfaat bagi mendiang. Maka dari itu, penting bagi umat Buddha melakukan pelimpahan jasa kepada leluhur yang sudah meninggal karena hal itu berguna bagi mendiang. Banyak cara yang bisa kita lakukan untuk pelimpahan jasa, misalkan membantu pembangunan vihara baik materi maupun tenaga, atau bisa juga melakukan fangsheng kemudian melimpahkan jasa kebajikan itu kepada mendiang. Membacakan mantra atau paritta untuk mendiang juga bermanfaat. Pelimpahan jasa ini bisa membantu mengkondisikan mendiang di alam selanjutnya agar bahagia,” jelasnya. 

C:\Users\ngasi\Videos\00 MAMAN\49 hari.jpg
C:\Users\ngasi\Videos\00 MAMAN\49 hari Bhikku.jpg

=================

Ayo Bantu Buddhazine

Buddhazine adalah media komunitas Buddhis di Indonesia. Kami bekerja dengan prinsip dan standar jurnalisme. Kami tidak dibiayai oleh iklan. Oleh sebab itu, kami membuka donasi untuk kegiatan operasional kami. Jika anda merasa berita-berita kami penting. Mari bordonasi melalui Bank Mandiri KCP. Temanggung 1850001602363 Yayasan Cahaya Bodhi Nusantara

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *