Mendapat restu kepala Satgas Covid-19 Kabupaten Temanggung, Joko Prasetyono, Peace Train ke-11 Jakarta – Temanggung akhirnya berhasil dilaksanakan. “Pandemi memang tidak boleh meredupkan semangat kaum muda merawat kebhinnekaan,” kata Frangky Tampubolon, salah satu penggagas kegiatan ini.
Peace Train Jakarta – Temanggung diikuti oleh 15 peserta lintas agama dari berbagai daerah di Indonesia. Kegiatan yang diinisiasi oleh Indonesia Conference on Religion and Peace (ICRP) itu dilaksanakan selama 3 hari, Jumat – Minggu (15 – 17/1).
Para peserta memulai perjalanan bersama dari Stasiun Senen, Jakarta ke Stasiun Weleri kemudian melanjutkan perjalanan menggunakan bus ke Dusun Krecek, Desa Getas yang menjadi pusat kegiatan. Selama di Dusun Krecek, para peserta tinggal di rumah-rumah warga (live in), juga mengikuti aktivitas harian keluarga yang ditinggali.
Baca juga: Peace Train Indonesia, Pertemuan Generasi Muda Penggerak Perdamaian
Selain mengikuti aktivitas warga, di Dusun Krecek para peserta juga melakukan latihan meditasi di Curug Pertapan. “Dusun Krecek ini menarik. Di Jawa Tengah mungkin hanya ada di sini, dusun dengan mayoritas penduduknya beragama Buddha. Kita harus belajar banyak dari sini, juga ikut merawatnya sebagai bagian dari Indonesia,” kata Frangky lebih lanjut.
Dengan tema Merawat Kebhinnekaan di Era Pandemi, Peace Train Indonesia kali ini membawa dua misi. Pertama, ajang bagi generasi muda dalam peran sertanya merawat kebhinnekaan dan perdamaian di era pandemi. Kedua, kampanye hidup sehat di era New Normal dengan selalu mematuhi protokol kesehatan yang diatur oleh pemerintah.
=================
Ayo Bantu Buddhazine
Buddhazine adalah media komunitas Buddhis di Indonesia. Kami bekerja dengan prinsip dan standar jurnalisme. Kami tidak dibiayai oleh iklan. Oleh sebab itu, kami membuka donasi untuk kegiatan operasional kami. Jika anda merasa berita-berita kami penting. Mari bordonasi melalui Bank Mandiri KCP. Temanggung 1850001602363 Yayasan Cahaya Bodhi Nusantara