Sabtu (10/11) di Le Beringin Hotel, Salatiga, diadakan upacara pembukaan The 2nd International Conference Innovation in Religious Education and Buddhism. Konferensi ini diikuti oleh 5 negara di Asia dan Australia, yaitu: Australia, Myanmar, Thailand, China, dan Indonesia. Acara yang diselenggarakan oleh Sekolah Tinggi Ilmu Agama Buddha (STIAB) Smaratungga bersama Kementerian Agama RI, dan APTABI (Asosiasi Perguruan Tinggi Agama Buddha Indonesia) dan didukung oleh berbagai Universitas Buddhis yang ada di Indonesia ini mengangkat tema, “Building Harmony through Modern Religious Education and Buddhism”.
Konferensi yang berlangsung selama tiga hari (10-12 November 2018) bertujuan untuk menciptakan forum bagi para peneliti, Mahasiswa dan masyarakat untuk membahas tantangan terkini konflik modern dari sudut pandang pendidikan agama formal (Islam, Kristen, Hindu, Buddha, dan Penganut lain) dan studi Buddhis. Bhante Sulaiman Girivirya, yang merupakan Kaprodi Pascasarjana STIAB Smaratungga, selaku Ketua Pelaksana konferensi ini berharap agar para sarjana dan pelajar di Indonesia dapat belajar dan berbagi di bidang pendidikan keagamaan, dan Buddhis, sesuai dengan sub-tema kali ini untuk membangun harmoni dalam membangun peradaban dunia yang lebih baik.
Baca juga: International Conference on ASEAN Buddhist Youth 2018 Terkesan Dipaksakan
Sejalan dengan itu, Bhikkhu Ditthisampano selaku Ketua STIAB Smaratungga menyampaikan bahwa, “Kegiatan konferensi ini dapat meningkatkan kinerja para dosen dan menjadi media untuk memperkenalkan penelitian dalam bidang ilmu agama buddha kepada dunia luar, dapat meningkatkan gairah menulis di kalangan dosen agama Buddha khususnya dosen Perguruan Tinggi Agama Buddha (PTAB).”
Supriyadi, selaku Direktur Urusan dan Pendidikan Agama Buddha pada Dirjen Bimas Buddha Kementerian Agama RI, menandai pembukaan konferensi dengan pemukulan gong. Pemaparan materi konferensi yang pertama di sampaikan oleh dua orang Pembicara: Prof. Dr. H. Nur Syam, M. Si., dengan tema “Pendidikan Agama sebagai metode untuk membangun keharmonisan” dan Dr. Julia Esteve dengan tema “Kuil Buddhis dari kediaman masa penghujan menuju Universitas Terkemuka”.
=================
Ayo Bantu Buddhazine
Buddhazine adalah media komunitas Buddhis di Indonesia. Kami bekerja dengan prinsip dan standar jurnalisme. Kami tidak dibiayai oleh iklan. Oleh sebab itu, kami membuka donasi untuk kegiatan operasional kami. Jika anda merasa berita-berita kami penting. Mari bordonasi melalui Bank Mandiri KCP. Temanggung 1850001602363 Yayasan Cahaya Bodhi Nusantara