• Thursday, 28 December 2017
  • Shri Caraka Dharma
  • 0

Tumpukan tugas dan ujian merupakan tantangan terberat bagi mahasiswa. Hal ini bisa membuat stres, sehingga kemampuan menurun, dan akhirnya malah membuat gagal dalam ujian.

Nah, menurut studi di University of Cambridge, latihan mindfulness atau penuh kesadaran dapat membantu ketahanan serta meningkatkan kesehatan mental mahasiswa.

Studi yang melibatkan lebih dari 600 mahasiwa Cambridge, menyimpulkan bahwa pelatihan mindfulness selama delapan minggu di universitas dapat membantu mencegah penyakit mental dan meningkatkan kepedulian mahasiswa tentang kesehatan mental.

Dikutip dari The Guardian, layanan kesehatan mental universitas mengalami peningkatan pasien yang pesat—dengan jumlah mahasiswa yang mengakses konseling meningkat sebesar 50 persen antara tahun 2010 dan 2015—melebihi pertumbuhan jumlah mahasiswa selama periode yang sama.

 
“Dengan meningkatnya permintaan pada layanan kesehatan mental mahasiswa, kami ingin melihat apakah mindfulness dapat membantu mahasiswa mengembangkan strategi penanganan pencegahan,” kata Géraldine Dufour, salah satu penulis laporan dan kepala layanan konseling Cambridge.

Mindfulness, metode pelatihan pemusatan perhatian yang kian populer pada saat ini, terbukti memperbaiki gejala kecemasan dan depresi. Namun hanya ada sedikit bukti kuat mengenai efektivitasnya dalam mendukung kesehatan mental mahasiswa.

Untuk menguatkan pembuktian, penelitian ini membagi mahasiswa Cambridge secara acak dalam dua kelompok. Keduanya ditawarkan akses ke layanan pendukung dan konseling yang biasa di universitas, serta layanan NHS.

Salah satu dari dua kelompok tersebut juga ditawarkan pelatihan mindfulness, yang terdiri dari delapan sesi mingguan secara berkelompok, ditambah latihan di rumah termasuk meditasi, “mindful walking” dan “mindful eating”.

Peneliti menemukan bahwa peserta mindfulness mencatat skor kurang dari sepertiga di atas rata-rata ambang batas yang umumnya dianggap laik untuk mendapat dukungan kesehatan mental.

Bahkan selama periode ujian, nilai kesulitan untuk kelompok mindfulness turun di bawah tingkat dasar mereka—yang diukur pada awal penelitian.

 
Sementara itu, para mahasiswa yang tak mengikuti pelatihan mindfulness akan menjadi kian stres saat tahun ajaran berjalan. Peneliti juga mempertimbangkan apakah mindfulness memiliki efek pada hasil ujian, namun temuan mereka tidak begitu meyakinkan.

“Hasil ini, sepengetahuan kami, studi yang paling kuat sampai saat ini untuk menilai pelatihan mindfulness bagi mahasiswa, dan mendukung penelitian sebelumnya yang menyarankan bahwa hal itu dapat memperbaiki kesehatan mental dan kesejahteraan selama masa-masa ujian” kata Dr Julieta Galante, dari Cambridge departemen psikiatri, yang memimpin penelitian tersebut.

“Mahasiswa yang telah mempraktikkan mindfulness memiliki nilai kesulitan lebih rendah dari tingkat dasar mereka bahkan selama masa ujian, yang menunjukkan bahwa perhatian membantu membangun ketahanan menghadapi stres.”

Profesor Peter Jones, juga dari departemen psikiatri Cambridge, menambahkan ini kian membuktikan bahwa pelatihan mindfulness dapat membantu orang mengatasi stres akumulatif.

“Meskipun manfaat ini mungkin serupa dengan beberapa metode pencegahan lainnya, mindfulness bisa menjadi tambahan yang berguna sebagai intervensi yang disampaikan oleh layanan konseling universitas. Tampaknya populer, layak, dapat diterima dan tanpa stigma.” (Kahfi Dirga Cahya/Kompas.com)

=================

Ayo Bantu Buddhazine

Buddhazine adalah media komunitas Buddhis di Indonesia. Kami bekerja dengan prinsip dan standar jurnalisme. Kami tidak dibiayai oleh iklan. Oleh sebab itu, kami membuka donasi untuk kegiatan operasional kami. Jika anda merasa berita-berita kami penting. Mari bordonasi melalui Bank Mandiri KCP. Temanggung 1850001602363 Yayasan Cahaya Bodhi Nusantara

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *