Pemerintah negara bagian Victoria, Australia telah diminta agar mewaspadai permintaan sumbangan dari beberapa orang yang mengaku dan berpakaian seperti bhiksu Buddha. Mereka mendatangi warga dan meminta uang dengan mengatasnamakan amal.
Menteri Urusan Konsumen di Victoria, Jane Garrett mengatakan telah ada keluhan dari puluhan warga yang merasa tertipu dalam 18 bulan terakhir.
“Mereka berlagak dan berpura-pura menjadi bhiksu Buddha, lengkap dengan kepala gundul dan menggunakan pakaian berwarna oranye dan kuning… mendekati orang-orang dengan meminta uang,” kata Garrett. “Mereka kadang memberikan pernak-pernik, seperti tasbih atau buku spiritual, tetapi mereka adalah penipu.”
“Mereka bukan bhiksu Buddha, tetapi mereka mengambil keuntungan dari warga dan turis-turis yang murah hati,” tambahnya.
Menurut Garrett, sasaran mereka adalah orang-orang di pusat kota Melbourne, terutama yang ramai dikunjungi oleh turis, seperti kawasan Southbank. Mereka juga seringkali terlihat di kawasan permukiman di daerah Preston dan Sunshine.
Garrett mengatakan para penipu ini tidak terdaftar dalam badan amal umat Buddha yang terdaftar secara resmi.
“Bhiksu yang asli memang memberikan hadiah atau sesuatu, sebagai bagian dari ajarannya. Tetapi biasanya sumbangan yang diterima pun seikhlasnya bagi mereka yang ingin menyumbang, tanpa memohon atau meminta-minta,” ujarnya.
Ia juga memperingatkan bahwa sebagian bhiksu palsu tersebut melakukannya dengan agresif dan bahkan tidak tahu malu.
Garrett merasa kalau penipuan ini telah terorganisir, yang diduga telah didukung oleh sebuah kelompok tertentu.
Bagaimana dengan Indonesia? (tribunnews)
=================
Ayo Bantu Buddhazine
Buddhazine adalah media komunitas Buddhis di Indonesia. Kami bekerja dengan prinsip dan standar jurnalisme. Kami tidak dibiayai oleh iklan. Oleh sebab itu, kami membuka donasi untuk kegiatan operasional kami. Jika anda merasa berita-berita kami penting. Mari bordonasi melalui Bank Mandiri KCP. Temanggung 1850001602363 Yayasan Cahaya Bodhi Nusantara