Dhamma Camp Semarang Kolaborasi Temanggung (Sekotenk) ke-3 kembali digelar. Ada yang istimewa dalam kemah Dhamma yang dilaksanakan pada tanggal 10-12 September kali ini. Selain dilaksanakan di Dusun Tekelan, lereng Gunung Merbabu yang terkenal dengan keindahan alamnya, Dhamma Camp kali ini selain diikuti oleh Patria Semarang dan Temanggung juga diikuti oleh Pemuda Buddhayana (Sekber PMVBI) dan juga Patria Kendal.
Hari Sabtu (10/9) pukul 4 sore, 400-an pemuda dari berbagai daerah berkumpul di lapangan Dusun Tekelan, Desa Batur, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah. Setelah mendirikan tenda dan melakukan kegiatan pribadi, acara diawali dengan pembukaan yang dihadiri oleh Bhikkhu Cattamano, Padesanayaka Sangha Theravada Indonesia, Pengurus Daerah Patria Jawa Tengah dan perangkat desa setempat.
Menurut ketua panitia Dhamma Camp kali ini, Didik Susilo, “Sesuai tema yang kita usung pada Dhamma Camp kali ini, yaitu ‘Kobarkan Bara Api Persahabatan’, kami ingin pemuda Buddhis sebagai generasi penerus Buddha Dhamma dapat menjalin persahabatan tanpa memandang latar belakang dari sekte dan tradisi Buddhis yang dianut. Hal ini menjadi sangat penting demi menanamkan nilai-nilai keterbukaan sehingga diharapkan tercipta generasi Buddhis yang inklusif dan mampu melihat perbedaan dengan bijak.”
Tema tersebut diwujudkan dengan berbagai kegiatan yang dikonsep berupa berbagai aktivitas permainan yang mengkondisikan interaksi antar pemuda dari berbagai daerah, seperti puja bakti bersama, diskusi kelompok, olahraga, pentas seni malam keakraban, api unggun, dan outbond.
Yang paling menarik, dalam acara pentas seni, peserta disuguhkan dengan sendratari anak sekolah minggu Vihara Buddha Bumika Tekelan selama sekitar 30 menit. Sendratari yang mengusung cerita rakyat lereng Gunung Merbabu tentang sejarah terbentuknya Rawa Pening ini mampu menyihir peserta Dhamma Camp.
Selain berbagai permainan, kegiatan Dhamma Camp kali ini juga diisi dengan berbagai diskusi Dhamma yang menghadirkan beberapa pembicara dari Dewan Pembina Patria dan Bhikkhu Atthapiyo.
Bagi umat Buddha Tekelan sendiri, kegiatan Dhamma Camp kali ini membawa harapan baru pada perkembangan umat Buddha Tekelan. Tugimin, salah satu pengurus Vihara Buddha Bumika Tekelan merasa senang dengan perkembangan pemuda Buddhis saat ini yang mampu mengorganisasi pemuda Buddhis dengan baik.
“Ini membawa semangat baru bagi kami umat Buddha Tekelan. (Dalam) satu Desa Batur, umat Buddha hanya ada di Tekelan. Jadi, dengan diadakannya kegiatan ini, bisa memberi pengaruh positif meningkatkan keyakinan bahwa umat Buddha ternyata banyak,” jelas Tugimin.
=================
Ayo Bantu Buddhazine
Buddhazine adalah media komunitas Buddhis di Indonesia. Kami bekerja dengan prinsip dan standar jurnalisme. Kami tidak dibiayai oleh iklan. Oleh sebab itu, kami membuka donasi untuk kegiatan operasional kami. Jika anda merasa berita-berita kami penting. Mari bordonasi melalui Bank Mandiri KCP. Temanggung 1850001602363 Yayasan Cahaya Bodhi Nusantara