• Thursday, 15 September 2016
  • Selly Theng
  • 0

Setiap hari kita bertemu dan berinteraksi dengan banyak orang. Mereka bisa saja atasan, rekan kerja, teman sekolah, tukang bersih-bersih, sopir angkutan umum, bahkan orang asing. Dari semua orang tersebut, ada beberapa yang sangat dekat dengan kita, dekat saja, bahkan asing sekali bagi kita atau mungkin orang-orang yang kita tidak sukai. Akan tetapi, dari seluruh orang tersebut, hanya ada satu orang yang pada akhirnya kita pilih dan kita yakini untuk menghabiskan masa tua bersama-sama dengan bahagia. Lalu, bagaimana caranya menemukan satu orang tersebut dari milyaran manusia di bumi ini?

Mencoba menjalin hubungan asmara dengan orang lain hanya akan memiliki dua akhir; berakhir dengan menjalankan sakralnya pernikahan, atau berakhir dengan tangisan karena sudah tidak lagi cocok. Well, bagi beberapa orang yang kurang beruntung, sebelum mencapai sakralnya pernikahan, tentu akan merasakan beberapa kegagalan dalam hubungan dan patah hati. Lalu, bagaimana seharusnya kita bersikap ketika hati kita terlalu sakit karena kandasnya sebuah hubungan asmara?

1. Ke Vihara
Why? Well, sometimes ketika kita di vihara dan mendengarkan Dhamma, akan ada beberapa kalimat yang terngiang di benak kita dan kembali menyadarkan kita bahwa patah hati bukanlah akhir dari segalanya. Dhamma akan kembali mengajarkan kita mengenai cinta kasih yang jauh lebih besar kepada orangtua, teman, orang sekitar, dan juga diri sendiri. So, stop nyakitin diri kita sendiri dengan berlama-lama meratapi kepergian orang yang kalian sayangi! Mereka pergi, artinya mereka bukan yang terbaik untuk kita. Anicca.

2. Meditasi
Well, satu kali meditasi mungkin tidak akan langsung mengobati sakit hati. Tapi jika dilakukan dengan rutin dan benar, meditasi akan membawa kedamaian dan ketenangan batin. Dengan penuh kesadaran kita akan paham bahwa masih banyak yang mencintai kita dan yang patut kita cintai. Jangan tangisi kepergian satu orang lalu melupakan orang-orang yang mencintai kita. Meditasi cinta kasih sangat membantu dalam hal patah hati loh!

3. Aktif Kegiatan Muda-mudi atau Vihara
Banyaknya kegiatan akan mengalihkan kesedihan patah hati sementara waktu. Jika terus dilanjutkan, kesedihan karena patah hati akan benar-benar digantikan oleh memori bahagia bersama teman-teman vihara. As you know, jodohmu bisa datang dari mana saja. So, mungkin saja salah satu teman vihara kamu bisa menjadi jodohmu yang sesungguhnya. Open your heart! (banyak sekali teman sesama pengurus organisasi vihara yang akhirnya menikah loh)

4. Middle Way
Saat kita patah hati, biasanya kita secara tidak sadar akan memaksa diri untuk melupakan secara instan si mantan. Namun, Buddha selalu mengajarkan kita tentang jalan tengah, karena sesuatu yang berlebihan itu tidak akan membuahkan hasil yang baik. So, jangan terlalu memaksa diri untuk melupakan si mantan karena hal ini akan membuat kamu makin mengingatnya. Biarkan saja hal ini mengalir seperti biasa.

Saat kamu tiba-tiba memikirkan si dia, biarkan saja pikiran ini berkelana, namun pada akhirnya kembalikan pikiranmu ke rumah dengan napas masuk dan napas keluar lalu katakan, All is well. Lambat laun, kamu akan move on dengan sendirinya dan menikmati kehidupan barumu yang mungkin akan jauh lebih baik.

Patah hati atau putus dengan pacar bukanlah akhir dari segalanya, guys! Justru pengalaman tersebut akan membuat diri kita menjadi lebih kuat, lebih bijak, dan lebih mengenal diri sendiri. Pengalaman ini merupakan bekal penting bagi kita dalam upaya bersosialisasi dengan lingkungan sekitar kita loh! So, semoga artikel ini berguna buat kalian yang sedang rapuh karena realita percintaan.

*) Selly Theng bisa diikuti di Instagram @sellytheng

=================

Ayo Bantu Buddhazine

Buddhazine adalah media komunitas Buddhis di Indonesia. Kami bekerja dengan prinsip dan standar jurnalisme. Kami tidak dibiayai oleh iklan. Oleh sebab itu, kami membuka donasi untuk kegiatan operasional kami. Jika anda merasa berita-berita kami penting. Mari bordonasi melalui Bank Mandiri KCP. Temanggung 1850001602363 Yayasan Cahaya Bodhi Nusantara

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *