Di Temanggung banyak ditemukan benda cagar budaya berupa situs batuan candi. Kurangnya penghargaan masyarakat terharap situs sejarah menjadi salah satu latar belakang kegiatan ini.
Kabar gembira kembali datang dari Temanggung. Setelah pemuda Buddhis, kini anak-anak Sekolah Minggu Buddhis yang berkunjung dan mempelajari situs candi di sekitar Temanggung.
Mereka adalah anak-anak Sekolah Minggu Mogallana, Sekolah Minggu gabungan 6 vihara; Vihara Kampung Mranggen, Vihara Kandangan, Kebundalem, Pencar, Ngadisari, dan Dusun Toleh.
Lebih dari 120 anak mengikuti Dharmayatra pada acara yang digelar pada Minggu, (15/4). Dengan menggunakan 3 mobil bak terbuka mereka mengunjungi dan melakukan pujabhakti di Situs Liyangan dan Candi Pringapus, Kecamatan Ngadirejo.
Baca juga: Ekspedisi Jalur Kuno Temukan Banyak Situs Candi di Sepanjang Semarang – Temanggung
“Belajar, Sekolah Minggu tidak harus dilaksanakan di dalam vihara. Supaya anak tidak bosan, sesekali perlu kita ajak melihat dunia luar,” tutur Weny salah satu pengasuh Sekolah Minggu Mogallana.
“Anak-anak, mungkin pada umumnya umat Buddha saat ini buta sejarah, jarang ada yang tau bahwa ada candi di Temanggung, padahal sangat banyak. Karena itu, kami ingin mengenalkan peninggalan leluhur kita kepada anak-anak supaya ada penghargaan terhadap sejarah.” Imbuh Weny pemuda Kampung Mranggen, Desa Kandangan ini.
Di Situs Liyangan dan Candi Pringapus, anak-anak diajak untuk melakukan pujabhakti dan bermain aneka permainan anak. Selain itu, mereka juga mendapat pelajaran tentang sejarah dan struktur bangunan candi.
=================
Ayo Bantu Buddhazine
Buddhazine adalah media komunitas Buddhis di Indonesia. Kami bekerja dengan prinsip dan standar jurnalisme. Kami tidak dibiayai oleh iklan. Oleh sebab itu, kami membuka donasi untuk kegiatan operasional kami. Jika anda merasa berita-berita kami penting. Mari bordonasi melalui Bank Mandiri KCP. Temanggung 1850001602363 Yayasan Cahaya Bodhi Nusantara